Delapan Tentara Israel Tewas akibat Ledakan Bom di Rafah

- Delapan tentara Israel tewas terkena ledakan di Rafah, selatan Gaza.
- Hamas diduga meluncurkan roket ke kendaraan lapis baja militer Israel.
- Militer Israel mengumumkan jeda aktivitas untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, namun bukan gencatan senjata.
Jakarta, IDN Times - Setidaknya delapan tentara Israel tewas terkena ledakan di Kota Rafah, selatan Gaza pada Sabtu kemarin. Militer Israel menyebut bahwa insiden ini adalah yang paling mematikan selama delapan bulan pertempuran melawan Hamas.
Dilansir dari Al Jazeera, Senin (17/6/2024), delapan tentara Israel itu dilaporkan berada di dalam kendaraan lapis baja ketika terkena ledakan cukup besar.
Ledakan ini juga mampu menghancurkan material dari kendaraan lapis baja tersebut seketika.
1. Insiden terjadi di kawasan target Israel sendiri
Saat ini, militer Israel sedang memusatkan penyerangannya di selatan Gaza, terutama daerah Tal al-Sultan di Rafah. Di wilayah inilah delapan tentara Israel tersebut tewas.
Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam memang mengaku telah meluncurkan roket ke beberapa kendaraan lapis baja usai melakukan penyergapan terhadap anggota militer Israel.
Dilaporkan bahwa kendaraan lapis baja yang berisi tentara Israel ini baru saja kembali dari operasi malam di daerah Tal al-Sultan tersebut, sekitar puku 05.15 waktu setempat.
2. Israel hentikan sementara serangan di selatan Gaza

Sementara itu, militer Israel mengatakan bakal menghentikan serangan di selatan Jalur Gaza pada setiap harinya untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Pengumuman terkait jeda aktivitas militer Israel ini dikeluarkan usai sebuah ledakan di Tas al-Sultan menewaskan delapan tentaranya.
“Jeda taktis terhadap aktivitas militer ini dengan tujuan kemanusiaan, akan dimulai pukul 08.00 hingga 19.00 malam, hingga pemberitahuan lebih lanjut, di sepanjang jalan yang mengarah ke perbatasan Kerem Shalom menuju ke Salah al-Din dan kemudian ke utara,” sebut pernyataan dari militer Israel.
3. Israel rilis peta jalur bantuan kemanusiaan
Selain itu, Israel juga merilis peta jalur bantuan kemanusiaan yang nantinya dijanjikan tidak akan ada serangan dari militer di jalur tersebut. Jalur ini membentang hingga ke Rumah Sakit Eropa di Rafah, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Kerem Shalom.
Pengumuman ini dikeluarkan Israel tepat di hari ketika umat Muslim merayakan Idul Adha. Di sisi lain, militer Israel menegaskan bahwa pemberhentian sementara aktivitas militer ini bukanlah gencatan senjata.
“Tidak ada gencatan senjata, tapi upaya untuk meningkatkan volume bantuan kemanusiaan setelah berdiskusi dengan PBB dan organisasi lain,” lanjut pernyataan tersebut.