Ilustrasi vaksin buata India. Sumber:unplash.com/Hakan Nural
Melansir dari CBC News, pasokan vaksin Kanada telah terhambat yang menganggu upaya pemberian vaksin. Saat ini Kanada telah memberikan lebih dari 1,1 juta dosis vaksin buatan Moderna atau Pfizer-BioNTech. Pfizer-BioNTech mengumumkan akan mengurangi pengiriman ke Kanada sebesar dua pertiga antara 18 Januari dan 14 Februari, dan Moderna juga melakukan pengurangan mengurangi pengiriman pada minggu lalu sebesar 20 persen karena ada masalah produksi.
Kekurangan Vaksin tentu tidak diinginkan oleh pemerintah Kanada yang belum memiliki fasilitas pembuatan vaksin sendiri dan bergantung pada pemasok asing. Untuk itu Kanada telah menguhubungi India yang memiliki beberapa fasilitas pembuatan vaksin dan memiliki fasilitas pembuat vaksin terbesar di dunia yaitu Serum Institute of India (SII).
Melansir dari Reuters, beberapa perusahaan farmasi Barat, termasuk AstraZeneca, Novavax Inc dan Johnson & Johnson, telah menjalin kerja sama dengan produsen obat India dalam memproduksi vaksin mereka untuk dijual di dalam negeri dan luar negeri. Pada bulan lalu, Verity Pharmaceuticals dan SII, yang mampu memproduksi vaksin hingga 2,4 juta dosis telah mengajukan permohonan untuk mendistribusikan versi lisensi SII dari vaksin COVID-19 milik AstraZeneca di Kanada.
India yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar telah memberikan vaksin kepada petugas medis di seluruh negeri. Vaksin yang diberikan diproduksi dalam negeri yaitu Covishield dari AstraZeneca diproduksi SII dan vaksin lokal Covaxin yang dibuat oleh Bharat Biotech.
Produksi vaksin yang India hasilkan telah ada yang dihibahkan dan dijual ke negara lain. Sebanyak 56 lakh (5,6 juta) dosis telah dihibahkan ke berbagai negara, sementara 100 lakh (10 juta) dosis dosis telah dikirim ke negara lain sebagai pasokan komersial.