Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, resmi dilengserkan setelah parlemen menggelar pemungutan suara pada Senin (8/9/2025). Sebanyak 364 anggota parlemen menolak kepemimpinannya, sementara hanya 194 yang mendukung, jauh melampaui ambang 280 suara untuk menjatuhkan pemerintahan. Keputusan ini menjerumuskan Prancis ke dalam krisis politik baru di tengah tekanan ekonomi dan ketegangan geopolitik.
Bayrou, yang baru sembilan bulan menjabat, dijadwalkan menyerahkan pengunduran dirinya pada Selasa (9/9/2025). Kantor Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan seorang perdana menteri baru akan ditunjuk dalam beberapa hari mendatang.
Dilansir dari CNN, posisi ini menjadi yang kelima kalinya harus diisi Macron dalam kurun kurang dari dua tahun setelah Michel Barnier juga tumbang lewat mosi tidak percaya pada Desember 2024.