PLTN Prancis Mati Total akibat Serbuan Ubur-ubur

- Ubur-ubur menyebabkan matinya reaktor nuklir di Prancis.
- Fenomena invasi ubur-ubur bukan hal baru di Prancis.
- Pasokan listrik Prancis tidak terdampak.
Jakarta, IDN Times - Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di utara Prancis terpaksa mematikan empat unit reaktornya akibat serbuan ubur-ubur dalam jumlah besar. Insiden ini membuat seluruh fasilitas di PLTN Gravelines berhenti beroperasi, karena dua reaktor lainnya memang sedang dalam jadwal perawatan.
Pihak operator, Electricite de France (EDF), menyatakan peristiwa ini tidak berdampak pada keselamatan fasilitas, staf, maupun lingkungan sekitar. Proses pemadaman otomatis itu terjadi secara bertahap sejak Minggu malam (10/8/2025) hingga Senin pagi (11/8/2025), menyusul kemunculan ubur-ubur yang tidak terduga.
1. Penyebab ubur-ubur bisa melumpuhkan reaktor nuklir
Para ilmuwan mengaitkan fenomena ini dengan perubahan iklim yang menghangatkan perairan di Laut Utara. Kondisi air yang lebih hangat menciptakan lingkungan ideal bagi ubur-ubur untuk berkembang biak lebih cepat, sehingga populasinya meledak.
Masalah ini diperburuk oleh kehadiran spesies ubur-ubur invasif yang terbawa dari perairan lain. Hewan-hewan ini dapat menumpang di dalam tangki pemberat kapal dan tanpa sengaja dilepaskan di pelabuhan yang berada di belahan dunia lain. Insiden terjadi ketika ubur-ubur dalam jumlah besar tersedot ke dalam sistem pendingin yang mengambil air dari laut.
"Mereka mampu menghindari set pertama filter kemudian tersangkut di sistem drum sekunder. Hal ini akan menciptakan sumbatan yang mengurangi jumlah air yang ditarik, sehinga unit akan mati secara otomatis sebagai tindakan pencegahan," kata Ronan Tanguy, dilansir BBC.
2. Fenomena invasi ubur-ubur bukan hal baru
Menurut Buletin Ilmuwan Atom, insiden ubur-ubur yang melumpuhkan pembangkit listrik bukanlah fenomena baru. Penutupan paksa biasanya akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit akibat hilangnya produksi listrik.
Di Eropa, PLTN Torness di Skotlandia pernah dua kali berhenti beroperasi karena masalah serupa pada 2011 dan 2021. Pembangkit listrik Oskarshamn di Swedia juga mengalami nasib yang sama pada 2013.
Kejadian ini juga pernah tercatat di belahan dunia lain, seperti di Jepang pada 1999 dan di Amerika Serikat. Invasi ubur-ubur bahkan pernah menjadi penyebab pemadaman listrik besar-besaran di Filipina pada tahun 1999.
Baru-baru ini, sebuah pembangkit listrik tenaga batu bara di China timur menghadapi masalah serupa dalam skala masif. Para pekerjanya harus berjuang selama 10 hari untuk membersihkan lebih dari 150 ton ubur-ubur dari sistem pendinginnya.
3. Pasokan listrik Prancis tidak terdampak
PLTN Gravelines merupakan salah satu fasilitas nuklir terbesar di Prancis yang mampu memasok listrik untuk sekitar lima juta rumah. Total kapasitas listrik dari keenam unit reaktornya mencapai 5.400 megawatt.
Meskipun seluruh reaktornya mati, EDF memastikan tidak ada risiko kekurangan pasokan listrik untuk publik. Ekspor listrik dari Prancis ke Inggris melalui kabel bawah laut juga tidak terpengaruh oleh insiden ini.
Tim teknis EDF dikerahkan untuk melakukan perbaikan dengan target reaktor dapat kembali beroperasi pada hari Kamis (14/8/2025). Ke depannya, para ilmuwan juga sedang menjajaki penggunaan drone untuk memetakan pergerakan ubur-ubur sebagai sistem peringatan dini. Peristiwa ini juga kembali memantik diskusi mengenai dampak lingkungan dari PLTN.
"Semua orang berbicara tentang nuklir yang bersih, tetapi kita tidak memikirkan konsekuensi yang tidak diinginkan dari polusi panas," kata Derek Wright, konsultan biologi kelautan untuk Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), dikutip dari CNN.