Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, siap untuk menempatkan pasukannya di Ukraina jika kesepakatan untuk mengakhiri perang telah tercapai. Namun, dia mengakui bahwa rencana tersebut dapat menempatkan pasukannya dalam bahaya jika Moskow kembali melancarkan serangannya.
Pernyataan itu merupakan pertama kalinya pemimpin Inggris secara eksplisit menyatakan untuk mempertimbangkan pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Komentar itu muncul saat pembicaraan darurat dengan para pemimpin Eropa di Paris akan digelar.
Starmer mengatakan, konflik Rusia-Ukraina adalah momen yang terjadi sekali dalam satu generasi dan merupakan pertanyaan eksistensial bagi Eropa. Dia mengatakan pihaknya siap memainkan peran utama dalam pertahanan dan keamanan Kiev, termasuk komitmen sebesar 3 miliar pounds sterling (setara Rp61 triliun) per tahun hingga 2030.
"Tetapi peran apa pun dalam membantu menjamin keamanan Ukraina berarti membantu menjamin keamanan benua kita, dan keamanan negara ini. Akhir dari perang ini, jika sudah tiba, tidak bisa hanya menjadi jeda sementara sebelum Putin menyerang lagi," ujar Starmer, dikutip dari The Guardian.