Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dikira Warga Palestina, Ayah-Anak dari Israel Ditembak di AS

ilustrasi serangan penembakan (unsplash.com/Maxim Hopman)

Jakarta,  IDN Times - Seorang pria Yahudi berusia 27 tahun ditangkap pada Sabtu (16/2/2025) karena menembaki dua warga Israel di Miami Beach, Amerika Serikat (AS). Ia mengaku melakukan tindakan tersebut karena mengira korban adalah warga Palestina.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 9 malam. Rekaman CCTV menunjukkan Mordechai Brafman memutar balik truknya dan berhenti tepat di depan mobil korban sebelum menembaki dua penumpang di dalamnya. Ia dilaporkan melepaskan 17 tembakan ke arah kendaraan tersebut dengan pistol semiotomatis.

Kedua penumpang mobil itu selamat. Satu orang menderita luka tembak di bahu, sementara yang satunya lagi mengalami luka gores di lengan bawah.

1. Korban adalah warga Yahudi Israel yang sedang berkunjung ke AS

Saat diinterogasi polisi, Brafman mengaku melakukan penembakan tersebut karena mengira korban adalah warga palestina

"Saat saya mengemudikan truk, saya melihat dua warga Palestina lalu menembak dan membunuh keduanya," kata Brafman berdasarkan laporan penangkapan, dikutip dari Anadolu.

Polisi mengungkapkan bahwa korban, yang merupakan ayah dan anak, adalah warga Yahudi Israel yang sedang berkunjung ke AS. Keduanya dipastikan tidak memiliki hubungan dengan penyerang.

Akibat tindakannya itu, Brafman kini menghadapi dua tuduhan percobaan pembunuhan. Penyelidik belum mengatakan apakah penembakan tersebut dianggap sebagai kejahatan bermotif kebencian atau tidak.

2. Tuntutan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Florida meminta agar dakwaan kejahatan bermotif kebencian diajukan terhadap pelaku.

"Kami mendesak pihak berwenang negara bagian dan federal untuk mengajukan dakwaan kejahatan bermotif kebencian dalam kasus ini berdasarkan pernyataan yang diduga dilakukan oleh pelaku kepada polisi yang mengindikasikan motif anti-Palestina," kata direktur komunikasi CAIR-Florida, Wilfredo Amr Ruiz.

"Tindakan pelaku yang diduga bermotif bias, bukan etnisitas sebenarnya dari korban, yang seharusnya menjadi faktor penentu untuk dakwaan dalam kasus yang mengkhawatirkan ini," tambahnya.

Dilansir dari The Times of Israel, Brafman diketahui sudah menikah dan bekerja sebagai tukang ledeng. Ia pernah diwawancarai oleh media lokal pada 2024 menyusul insiden vandalisme di sebuah toko bagel di Miami Beach yang menampilkan bendera Israel. Saat itu, ia menyerukan kepada masyarakat untuk meningkatkan persatuan dan mengurangi perpecahan antarindividu.

3. Islamofobia makin meningkat di AS sejak perang Gaza

Dilansir Middle East Eye, sejak meletusnya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, serangan Islamofobia dan anti-Palestina di AS meningkat tajam.

Pada Oktober 2023, seorang anak laki-laki keturunan Palestina berusia 6 tahun ditikam sebanyak 26 kali di Illinois dalam serangan yang diduga terkait dengan perang Israel di Gaza. Ibunya juga terluka parah akibat serangan tersebut.

Dua bulan kemudian, tiga mahasiswa Palestina-Amerika yang mengenakan keffiyeh, syal yang identik dengan solidaritas Palestina, ditembak oleh pria bersenjata di Burlington, Vermont. Salah satunya kini mengalami kelumpuhan dari dada ke bawah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us