ilustrasi (Twitter.com/Japan Air Self-Defense Force)
Bagi Jepang, China merupakan mitra dagang potensial. Sekitar seperlima ekspor Tokyo diserap oleh Beijing dan hampir seperempat impornya juga berasal dari negara itu. China juga telah menjadi basis manufaktur utama bagi perusahaan teknologi dan otomotif Jepang.
Namun peningkatan pembangunan militer Jepang, juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi China. Dilansir The Guardian, Negeri Samurai mencetak rekor bersejarah dalam pembelanjaan pertahanan dan berjanji meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 2 persen dari PDB pada 2027.
Anggaran pertahanan Jepang pada 2023 ini meningkat 26 persen yang rencananya akan digunakan untuk memborong jet tempur F-35 buatan AS, membeli amunisi, penelitian rudal hipersonik dan mencari rudal jarak jauh yang mampu menjangkau China.
Jepang sendiri semakin khawatir ancaman keamanan dari China, Rusia dan Korea Utara, yang dalam satu tahun terakhir Pyongyang berulangkali melakukan uji coba rudal balistiknya.
Dalam hal balon pengintai, China secara tegas membantahnya. Mereka mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.