Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kota di Lebanon (unsplash.com/Patricia Jekki)

Jakarta, IDN Times - Politisi di Lebanon mendesak Hizbullah meminta maaf kepada publik dan para pendukungnya karena telah menyeret negara itu ke dalam perang dengan Israel. Pernyataannya itu memicu kemarahan luas di kalangan masyarakat Lebanon.

“Hizbullah harus meminta maaf kepada rakyatnya sendiri, kepada rakyat Lebanon, kepada dirinya sendiri, dan kepada keluarga-keluarga yang kehilangan rumah dan anak-anak mereka," tulis ketua Partai Phalange Lebanon (Kataeb), Samy Gemayel, dalam unggahannya di media sosial X pada Jumat (1/11/2024).

Ia juga menyerukan agar kelompok yang didukung Iran itu dilucuti senjatanya.

“Jika (Hizbullah) mengklaim bahwa senjatanya suci, kita tidak bisa menerima logika ini, yang tidak memiliki dasar dalam konstitusi atau akal sehat, dan telah mengakibatkan kehancuran dan kematian," tambahnya.

1. Komentar Gemayel dapat tanggapan keras di dunia Maya

Dalam pernyataan terpisah yang disampaikan kepada Sky News Arabia, Gemayel mengatakan bahwa kesepakatan apa pun yang tidak melayani kepentingan rakyat, tidak menegakkan kedaulatan negara, tidak mengembalikan otoritas negara, dan membatasi senjata hanya untuk angkatan bersenjata adalah kesepakatan yang tidak dapat diterima.

"Saat ini, prioritas kami adalah mengakhiri perang dengan gencatan senjata, agar Israel menarik diri dari Lebanon, dan agar negara dapat merebut kembali kedaulatan atas seluruh wilayah Lebanon," ujarnya.

Komentar Gemayel menuai banyak kecaman dari warganet. Banyak orang yang menyuarakan dukungan mereka terhadap perlawanan Lebanon, dengan mengatakan bahwa mereka siap untuk berkorban demi mengakhiri pendudukan Israel atas tanah mereka.

"Saya kehilangan saudara perempuan saya, dan kami kehilangan harta benda serta rumah yang hancur. Kami berdiri teguh bersama para pahlawan perlawanan, sepenuhnya mendukung kebenaran melawan segala kebohongan (Anda tahu ini dengan pasti). Jika harga dari perang ini adalah anak-anak kami, kekayaan kami, dan nyawa kami, kami akan memberikannya tanpa ragu," kata seorang pengguna X.

Ayah Gemayel, Amine Gemayel, yang menjabat sebagai presiden Lebanon pada 1982-1988, dan pamannya, Bachir Gemayel, adalah tokoh terkemuka di Partai Kataeb dan memiliki hubungan dengan Israel selama Perang Saudara Lebanon.

2. Warga ragu dengan seruan Gemayel

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di