Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gencatan Senjata Hizbullah-Israel Bakal Diteken Sebelum Pilpres AS

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)
Intinya sih...
  • Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengisyaratkan gencatan senjata dengan Israel sebelum Pemilihan Presiden AS pada 5 November 2024.
  • Hizbullah tak mempersyaratkan gencatan senjata di Gaza untuk berunding dengan Israel, tetapi akan dikaitkan dengan resolusi PBB yang mengakhiri perang 2006 antara keduanya.
  • Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naem Qassem, siap untuk gencatan senjata asalkan sesuai syarat-syarat yang dianggap tepat dan tak akan mengemis kepada Israel.

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Lebanon, Najib Mikati, memberikan isyarat bahwa kemungkinan gencatan senjata bersama Israel akan disepakati dalam waktu dekat, tepatnya sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024. Ia mengutip perkataan utusan AS, Amos Hochstein, saat mengadakan panggilan telepon pada Rabu (30/10/2024).

"Panggilan telepon dengan Hochstein mengisyaratkan kepada saya bahwa mungkin kita bisa mencapai gencatan senjata dalam beberapa hari mendatang, sebelum tanggal lima November,” kata Mikati, dilansir The New Arab.

Hochstein menuju Israel pada Rabu untuk membahas persyaratan gencatan senjata dengan Hizbullah. Dalam upaya mediasi, Mikati sangat optimis dan mengatakan bahwa kedua pihak akan melakukan yang terbaik.

"Kami melakukan yang terbaik untuk mencapai gencatan senjata dalam beberapa jam atau hari mendatang. Saya sangat optimis,” ungkapnya.

1. Tak lagi menyaratkan gencatan senjata di Gaza

Penduduk Lebanon dalam sebuah aksi protes (Unsplash/Christelle Hayek)

Mikati menambahkan bahwa Hizbullah kini tak mempersyaratkan gencatan senjata di Gaza untuk berunding dengan Israel. Namun, menurut Mikati, langkah ini cukup terlambat dilakukan oleh Hizbullah.

Mikati mengatakan, gencatan senjata akan dikaitkan dengan penerapan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakhiri perang 2006 antara Israel dan Hizbullah. Resolusi 1701 menyatakan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh dikerahkan di Lebanon selatan.

"Tentara Lebanon siap memperkuat kehadirannya di Lebanon selatan dan memastikan bahwa satu-satunya senjata dan infrastruktur militer di wilayah tersebut adalah yang dikuasai oleh negara,” katanya.

Ia juga mengatakan akan terus berusaha melindungi satu-satunya bandara sipil di Lebanon dari serangan Israel. Adapun perbatasan darat dengan Suriah masih terlalu berbahaya untuk dibuka kembali. Perbatasan ini dihentikan layanannya akibat serangan Israel bulan ini.

2. Hizbullah gak mau ngemis gencatan senjata ke Israel

Kelompok Lebanon, Hizbullah mengumumkan Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal, sebagai pemimpin baru kelompok tersebut, Selasa (29/10/2024). ANTARA/Anadolu/py/am.

Keinginan untuk gencatan senjata telah diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru, Naem Qassem, pada Rabu (30/10/2024) kemarin. Ia mengatakan, pihaknya bersiap untuk langkah itu asalkan sesuai dengan syarat-syarat yang dianggap tepat.

"Jika Israel memutuskan bahwa mereka ingin menghentikan agresi, kami katakan kami terima, tetapi dengan syarat-syarat yang kami anggap tepat dan sesuai," kata Qassem dalam pidato pertamanya, dilansir Al Arabiya.

Meski begitu, tambah Qassem, ia tak akan mengemis untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel. Ia mencatat bahwa upaya politik untuk mengamankan kesepakatan belum membuahkan hasil.

"Tidak ada proyek diusulkan yang disetujui Israel dan dapat kita bahas," katanya.

3. Qassem minta Israel untuk tinggalkan Lebanon

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (kiri), bersama Kepala IDF, Herzi Halevi (tengah), saat operasi penargetan Pemimpin Tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah. (instagram.com/israeliairforce)

Qassem secara resmi diangkat menjadi Sekjen Hizbullah pada Selasa (29/10/2024). Ia menggantikan pendahulunya, Hassan Nasrallah, yang tewas dibunuh oleh Israel pada akhir September lalu.

Dalam pidato pertamanya, ia menyerukan kepada Israel agar meninggalkan wilayah Lebanon. Ia mengancam berbagai kerugian akan timbul terhadap Israel jika tak mengambil tindakan segera.

“Keluarlah dari tanah kami untuk mengurangi kerugian Anda. Jika Anda tetap tinggal, Anda akan membayar lebih dari yang pernah Anda bayarkan dalam hidup Anda,” kata Qassem.

Qassem mengakui bahwa pembunuhan Nasrallah dan tokoh senior Hizbullah lainnya oleh Israel memberikan pukulan yang menyakitkan bagi kelompok itu. Meski begitu, terisinya kembali posisi sekjen membuat kelompok tersebut perlahan mulai pulih.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengomentari terkait penunjukkan Qassem sebagai Sekjen Hizbullah. Menurutnya, kedudukan itu tak akan bertahan lama.

“Penunjukan sementara. Tidak akan lama,” katanya singkat, melalui X.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us