Portugal Khawatirkan Perjanjian Militer Sao Tome-Rusia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Sao Tome dan Principe, Patrice Trovoada, mengungkapkan agar Portugal tidak perlu khawatir terkait dengan perjanjian pertahanan dengan Rusia. Ia menyebut perjanjian itu hanyalah kesepakatan normal dan biasa.
Sao Tome dan Principe adalah negara kepulauan bekas koloni Portugal di Teluk Guinea, Afrika. Pada 2022, Portugal sudah membantu Sao Tome dan Principe yang dilanda percobaan kudeta dengan mengirimkan tim investigasi untuk mencegah insiden ini terulang kembali.
1. Trovoada klaim negaranya akan tetap behubungan baik dengan Portugal
Trovoada mengatakan bahwa negaranya adalah negara merdeka dan tidak perlu diatur mengenai bagaimana berhubungan dengan negara lain, termasuk dengan Rusia.
"Kami adalah negara merdeka dan berdaulat, tidak ada yang boleh mendikte soal bagaimana kami harus berhubungan dengan Rusia. Saya pikir tidak ada alasan untuk khawatir dalam masalah ini karena ini hanyalah perjanjian yang normal," terangnya pada Minggu (12/5/2024), dikutip SIC Noticias.
"Perjanjian seperti ini juga sudah eksis dan dilakukan dengan beberapa negara lain. Di atas itu semua, Portugal tidak memiliki alasan untuk khawatir terhadap situasi saat ini. Sao Tome dan Principe akan selalu memiliki hubungan baik dengan Portugal," sambungnya.
Ia pun menyatakan bahwa Sao Tome dan Principe ikut mendukung Portugal soal Ukraina dan mengecam serangan Rusia.