Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-20 at 15.53.42 (1).jpeg
Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Perdagangan dan investasi jadi fokus utama

  • Kemudahan visa hingga hubungan antarmasyarakat

  • Menantikan kunjungan Presiden Prabowo ke Berlin

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menerima kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, di Jakarta pada Rabu (20/8/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan perdana Wadephul ke Asia dan dianggap sebagai momentum penting untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Jerman.

“Kami menganggap Jerman sebagai mitra komprehensif dan strategis di Eropa. Pertemuan ini sangat produktif dan konstruktif untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor,” ujar Menlu Sugiono dalam konferensi pers bersama, di Gedung Pancasila Kemlu, Jakarta.8, k

1. Perdagangan dan investasi jadi fokus utama

Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Kedua negara menegaskan komitmen untuk mendorong percepatan implementasi Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang ditargetkan selesai pada 2026. Pada 2024, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jerman mencapai 6,15 miliar dolar AS, sementara investasi Jerman di Indonesia tercatat 343 juta dolar AS. Angka ini diprediksi meningkat seiring finalisasi CEPA.

Menlu Wadephul menegaskan pentingnya perjanjian ini. “CEPA akan membuka peluang besar bagi perusahaan Jerman dan Indonesia, misalnya di sektor energi terbarukan dan produksi baterai. Kami berharap ini bisa segera tuntas,” katanya.

Selain ekonomi, bidang ketenagakerjaan juga menjadi salah satu sorotan utama. Program Triple Win telah menempatkan 329 tenaga kesehatan Indonesia di Jerman.

Wadephul menilai program ini sebagai win-win solution. “Pelatihan bahasa yang kami sediakan akan memperluas kesempatan tenaga kerja Indonesia di sektor kesehatan maupun perhotelan. Ini membuka peluang karier baru bagi banyak orang, sekaligus membantu Jerman memenuhi kebutuhan tenaga kerja,” jelasnya.

Sugiono menambahkan bahwa Indonesia dan Jerman akan terus memperluas kerja sama vokasi dan pelatihan tenaga kerja agar lebih banyak WNI bisa mendapat kesempatan.

Dalam bidang energi, Jerman bersama Jepang menjadi co-lead Just Energy Transition Partnership (JETP). Jerman berkomitmen menyumbang 1,6 miliar euro untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia.

“Kami menghargai peran Jerman dalam mendukung transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Kolaborasi ini akan membuka peluang investasi hijau dari sektor swasta,” kata Sugiono.

Wadephul menegaskan, kerja sama di bidang energi terbarukan akan menjadi pilar penting hubungan kedua negara.

2. Kemudahan visa hingga hubungan antarmasyarakat

Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Kedua menteri juga membahas upaya memperkuat hubungan antarmasyarakat. Sugiono mengungkapkan, Indonesia dan Jerman sedang menjajaki kemudahan visa bagi pelajar, wisatawan, diplomat, dan pemegang paspor dinas.

“Kami sepakat tentang pentingnya memperkuat hubungan antarmasyarakat antara Indonesia dan Jerman,” seru Sugiono.

“Kami membahas kemungkinan memfasilitasi pengaturan visa bagi pelajar, wisatawan, diplomat dan pemegang paspor dinas. Kami bekerja sama untuk menemukan cara terbaik guna menyelesaikan masalah ini,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan akan memperkuat pertukaran budaya, pendidikan, dan pariwisata di antara kedua negara.

3. Menantikan kunjungan Presiden Prabowo ke Berlin

Pidato Kenegaraan Presiden Ri, Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube IDN Times)

Wadephul menuturkan, Jerman sangat menantikan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Berlin yang dijadwalkan berlangsung pada paruh kedua tahun ini.

“Bagi kami, Indonesia adalah mitra kunci di kawasan Indo-Pasifik, dan itulah mengapa kunjungan pertama saya di Asia adalah ke Jakarta. Kami juga sangat menantikan kunjungan Presiden Anda ke Berlin,” ucap Wadephul.

Sugiono menyebut undangan dari Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier merupakan kehormatan khusus dan menandakan eratnya hubungan kedua negara.

Editorial Team