Jerman Stop Ekspor Senjata ke Israel, Kritik Dampak Kemanusiaan Gaza

- Bukan embargo total: Jerman tetap membuka kemungkinan pengiriman sistem pertahanan yang tidak berkaitan langsung dengan kampanye militer di Gaza.
- Awalnya dukung, sekarang ragu ke Israel: Kanselir Jerman menyuarakan keraguan terhadap efektivitas operasi militer Israel di Gaza.
- Hanya berlaku untuk persetujuan baru ekspor senjata: Keputusan ini hanya berlaku untuk persetujuan baru ekspor senjata, sementara pengiriman dari kontrak sebelumnya masih bisa dilakukan.
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengumumkan, pemerintahnya akan menangguhkan persetujuan ekspor senjata ke Israel, yang berpotensi digunakan dalam konflik di Jalur Gaza.
Langkah ini menandai perubahan sikap paling jelas dari Berlin, sejak dimulainya eskalasi militer Israel di wilayah tersebut.
“Dalam situasi seperti ini, pemerintah Jerman tidak akan menyetujui ekspor perlengkapan militer yang bisa digunakan di Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Merz dalam siaran pers resmi pemerintah, dikutip dari Politico, Jumat (8/8/2025).
1. Bukan embargo total

Kebijakan ini tidak mencakup seluruh ekspor senjata ke Israel. Jerman tetap membuka kemungkinan pengiriman sistem pertahanan yang tidak berkaitan langsung dengan kampanye militer di Gaza, seperti sistem pertahanan rudal atau peralatan angkatan laut.
Meski begitu, pengumuman ini menunjukkan adanya tekanan domestik yang meningkat terhadap pemerintah Jerman, untuk meninjau ulang kerja sama militernya dengan Israel, di tengah laporan meningkatnya jumlah korban sipil dan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
2. Awalnya dukung, sekarang ragu ke Israel

Merz secara terbuka menyuarakan keraguan terhadap efektivitas operasi militer Israel di Gaza yang baru saja disetujui kabinetnya. Ia menyebut eskalasi ini “semakin menyulitkan” tercapainya tujuan seperti pembebasan sandera dan pelucutan senjata Hamas.
Jerman selama ini mendukung hak Israel untuk membela diri dan kembali menegaskan bahwa pelucutan senjata Hamas adalah hal yang esensial. Namun Merz juga mengkritik dampak kemanusiaan dari serangan yang direncanakan Israel, dan mendesak agar bantuan kemanusiaan diberikan akses penuh.
“Pemerintah Israel kini memikul tanggung jawab lebih besar dari sebelumnya dalam memastikan pasokan bagi penduduk sipil,” tegas Merz.
3. Hanya berlaku untuk persetujuan baru ekspor senjata

Pemerintah Jerman menjelaskan keputusan ini hanya berlaku untuk persetujuan baru ekspor senjata. Pengiriman dari kontrak sebelumnya masih bisa dilakukan, tetapi akan dievaluasi ulang jika perlengkapan tersebut kemungkinan digunakan dalam operasi di Gaza.
Sebagai salah satu mitra pertahanan terdekat Israel di Eropa, keputusan ini diperkirakan akan berdampak signifikan, baik secara simbolik maupun praktis.
Selain fokus pada Gaza, Merz juga menyampaikan keprihatinan terhadap langkah-langkah Israel yang mengarah pada aneksasi wilayah Tepi Barat. Ia menegaskan, Berlin memantau perkembangan situasi secara menyeluruh, bukan hanya pada perang yang sedang berlangsung.