Ilustrasi fasilitas nuklir. ( Trougnouf, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Pembangunan reaktor Flamanville dimulai pada 2007, tapi penyelesaiannya tertunda 12 tahun dari jadwal karena mengalami sejumlah kendala teknis. Hambatan itu mengakibatkan biaya proyek melonjak menjadi sekitar 13,2 miliar euro (Rp222,5 triliun), empat kali lipat dari estimasi awal sebesar 3,3 miliar euro (Rp55,6 triliun), dilansir dari France 24.
Pengaktifan operasi dimulai pada 3 September, tetapi harus dihentikan pada hari berikutnya karena penutupan otomatis. Pengaktifan dilanjutkan beberapa hari kemudian. Pembangkitan listrik perlu ditingkatkan secara bertahap agar dapat dihubungkan ke jaringan listrik.
EDF menyampaikan pengoperasian reaktor merupakan hal yang rumit, dan daya yang dihasilkan akan ditandai dengan tingkat berbeda hingga musim panas 2025, yang merupakan fase pengujian selama berbulan-bulan.
Pembangkit listrik itu akan ditutup selama pemeriksaan lengkap sekitar 250 hari, yang diperkirakan pada musim semi 2026.