Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (twitter.com/Emmanuel Macron)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan rapat keamanan darurat pada Kamis (29/6/2023) akibat kerusuhan pecah di Prancis.

"Tindakan-tindakan ini sama sekali tidak dapat dibenarkan," kata Macron, dilansir NBC News, Jumat (30/6/2023).

Pertemuan darurat itu bertujuan mengamankan titik-titik yang memanas. Macron juga mengupayakan agar dalam beberapa hari ke depan kesepakatan dan stabilitas dapat tercapai. 

1. Kerusuhan pecah usai polisi menembak mati remaja 17 tahun

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Sukma Shakti)

Seorang petugas polisi di pinggiran Paris dikenai dakwaan atas pembunuhan tidak disengaja pada Kamis. Penembakan mematikan terhadap seorang remaja berusia 17 tahun itu memicu kerusuhan selama dua malam.

Tindakan hukum tersebut dilakukan ketika pasukan polisi dilipatgandakan untuk meredam kekerasan yang telah menyebar ke pinggiran kota.

Jaksa Nanterre, Pascal Prache, mengatakan bahwa penyelidikan awal yang dilakukan membuat dia menyimpulkan bahwa syarat-syarat penggunaan senjata secara legal tidak terpenuhi dalam penembakan.

Remaja tersebut, yang diidentifikasi hanya dengan nama depannya Nahel, terbunuh saat berhenti di perhentian lalu lintas di Nanterre pada Selasa.

Penembakan yang terekam dalam video tersebut mengejutkan Prancis dan memicu ketegangan yang telah lama membara antara polisi dan kaum muda di proyek-proyek perumahan dan lingkungan yang terpinggirkan.

2. Polisi ditambah dari 9 ribu menjadi 40 ribu

Editorial Team

Tonton lebih seru di