Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Armada bayangan adalah sebutan untuk kumpulan kapal tanker tua yang digunakan Rusia untuk mengangkut minyaknya ke seluruh dunia. Armada ini bertujuan untuk menghindari sanksi Barat dan batasan harga minyak yang diberlakukan sejak invasi ke Ukraina.
Menurut Macron, armada ini diperkirakan mendanai sekitar 40 persen dari upaya perang Rusia dengan nilai mencapai puluhan miliar euro. Oleh karena itu, menekan armada ini menjadi target penting bagi Eropa untuk mengurangi kapasitas pendanaan perang Moskow.
Kapal Boracay sendiri diketahui kerap berganti nama dan bendera untuk mengaburkan jejaknya, di antaranya pernah menggunakan nama Pushpa dan Kiwala. Kapal ini juga pernah ditahan di Estonia karena berlayar tanpa bendera yang sah dan sudah masuk daftar hitam Uni Eropa.
Menanggapi penangkapan tersebut, Putin menuduh Eropa memicu histeria dan menyebut tindakan Prancis melanggar hukum internasional. Kremlin pada awalnya mengaku tidak memiliki informasi apa pun mengenai kapal tanker tersebut.
“Ini adalah pembajakan. Saya mengetahui kasus ini, tanker itu disita di perairan netral tanpa pembenaran apa pun. Ini meningkatkan risiko konfrontasi,” ujar Putin dalam sebuah forum kebijakan luar negeri, dilansir Al Jazeera.