Jakarta, IDN Times – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tidak setuju dengan rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, soal relokasi warga Gaza ke wilayah lain. Macron menyebut tindakan semacam itu melanggar hukum internasional.
"Anda tidak bisa berkata kepada 2 juta orang warga Gaza bahwa, 'oke, kalian akan dipindahkan'," kata Macron pada Rabu (12/2/2025), dilansir Anadolu Agency.
Ia mengatakan bahwa jawaban yang tepat bukanlah operasi real estate, melainkan operasi politik.
Macron juga secara vokal mengkritik invasi Israel ke Jalur Gaza dan Lebanon. Prancis menangguhkan ekspor senjata ke Israel pada Oktober 2024 dan mendesak negara lain untuk melakukan hal serupa.
“Saya selalu menegaskan kembali ketidaksetujuan saya dengan Perdana Menteri (Israel) Benjamin Netanyahu. Saya tidak percaya bahwa operasi besar-besaran yang terkadang menyasar warga sipil adalah jawaban yang tepat," tambahnya.