Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM India Bakal Temui Trump untuk Hindari Perang Tarif dengan AS

PM India, Narendra Modi (kiri), dan Presiden AS, Donald Trump (kanan). (Prime Minister's Office (GODL-India), GODL-India, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri India, Narendra Modi, akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menghindari perang dagang. India mempertimbangkan pemotongan tarif di beberapa sektor untuk menghindari tarif balasan AS yang akan menambah tekanan pada perekonomiannya yang melambat.

Kunjungan Modi terjadi setelah Trump mengumumkan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium global. Trump menyebut tarif itu sebagai yang pertama dari sekian banyak tarif. Dia merencanakan sebuah sistem tarif timbal balik. 

Kebijakan tarif Trump telah mengguncang industri baja dan aluminium India, yang mengekspor miliaran dolar ke AS setiap tahunnya. Tarif itu akan memangkas ekspor ke Negeri Paman Sam sebesar 85 persen. Menurut MUFG Bank, tarif Washington terhadap New Delhi bisa naik hingga di atas 15 persen dari yang saat ini 3 persen, mengutip CNBC.

Modi menganggap kunjungannya ke Washington sebagai peluang untuk melanjutkan keberhasilan kemitraan AS-India, khususnya di bidang teknologi, pertahanan, energi, dan rantai pasokan. Meski begitu, misi utamanya adalah menjaga hubungan perdagangan agar tidak berubah menjadi perang tarif yang saling merugikan.

1. Serangkaian langkah India untuk mengurangi kemungkinan ketegangan dengan AS

New Delhi telah menurunkan sejumlah tarif dan memulangkan 104 warga India yang tidak berdokumen, dengan kedatangan pertama di negara itu pada minggu lalu. Langkah pencegahan tersebut dimaksudkan untuk mencegah Trump mengajukan tuntutan spesifik terhadap India dan mengurangi kemungkinan ketegangan dengan pemerintahan Washington.

Pemerintah India juga memotong bea atas berbagai barang, termasuk sepeda motor kelas atas seperti Harley-Davidson. Pihaknya juga mempertimbangkan pemotongan tarif pada produk-produk lain, termasuk elektronik, peralatan medis dan bedah, bahan kimia, antena parabola, serta pulp kayu, yang sebagian besar berasal dari AS.

Dalam lawatannya, Modi juga akan mendorong perluasan visa H-1B, yang penting bagi tenaga kerja teknologi India di AS. Menurutnya, Trump telah menyatakan dukungannya terhadap program visa H-1B, yang membawa pekerja asing terampil ke sektor teknologi, dilansir BBC.

2. Defisit perdagangan dan migran ilegal menjadi kekhawatiran AS

ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) (pexels.com/Brett Sayles)

Perdagangan bilateral AS-India terus tumbuh, dengan India mengalami surplus perdagangan sebesar 32 miliar dolar AS (setara Rp523 triliun). Trump menginginkan hubungan yang lebih adil. New Delhi menyebut pihaknya terbuka untuk membahas perjanjian perdagangan terbatas untuk mengatasi kekhawatiran Washington.

Trump telah mendesak Modi untuk membeli lebih banyak produk pertahanan dan energi AS, karena India menghadirkan pasar yang menguntungkan sebagai importir senjata terbesar di dunia. 

Pada 2021, India menjadi tujuan utama ekspor minyak AS, sebelum akhirnya invasi Rusia ke Ukraina mendorong New Delhi untuk meningkatkan impor minyak murah dari Moskow.

Trump frustrasi atas tarif tinggi yang dikenakan India. Dia menyebut negara itu sebagai pelanggar terbesar dan menuduhnya memblokir impor dari AS. Selain itu, isu penting lainnya adalah tindakan keras Trump terhadap migrasi ilegal. Trump mengatakan, Modi telah meyakinkannya bahwa India akan melakukan tindakan yang benar mengenai masalah tersebut.

3. India dan AS memiliki hubungan yang erat sejak periode pertama Trump

bendera India. (pexels.com/Studio Art Smile)

Pertemuan Modi dan Trump akan menguji kedekatan yang banyak digembar-gemborkan, di mana keduanya saling memuji secara berlebihan selama periode pertama pemimpin AS itu. Trump menyebut Modi sebagai manusia yang paling baik, sementara Modi menyebut Trump sebagai sahabatnya.

Kedua pemimpin telah mengembangkan hubungan pribadi yang kuat selama bertahun-tahun, ditandai dengan pertemuan-pertemuan penting dan kemunculan bersamanya. Sejak pertemuan di Washington pada 2017, ikatan mereka telah tumbuh melalui acara-acara lain, termasuk penampilan bersama dalam demonstrasi besar-besaran di Houston dan Ahmedabad.

Dilansir The Guardian, Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, mengatakan fakta bahwa Modi telah diundang untuk mengunjungi AS hanya dalam waktu tiga minggu setelah pemerintahan baru mulai menjabat, menunjukkan pentingnya kemitraan Washington dan New Delhi. 

Dalam beberapa tahun terakhir, India telah menunjukkan peningkatan keinginan untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Pemerintahan Trump mungkin terbukti lebih bersedia menjadi lawan bicara dibandingkan pemerintahan Joe Biden, yang menerapkan kondisi lingkungan hidup dan ketenagakerjaan yang berat pada perjanjian perdagangan baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us