Presiden Bosnia Gagal Veto Kerja Sama Perdagangan dengan Inggris

Jakarta, IDN Times - Presiden Bosnia Serbia, Milorad Dodik pada Senin (20/6/2022), gagal menjatuhkan veto pemblokiran perdagangan dengan Inggris. Pasalnya, Dodik menganggap kerja sama perdagangan dengan Inggris akan membahayakan bagi seluruh entitas Bosnia Serbia.
Pada Maret lalu, presiden berusia 63 tahun itu sudah mendapatkan sanksi dari Pemerintah Inggris karena dianggap berusaha memecah belah Bosnia-Herzegovina. Selain itu, ia secara lugas berkeinginan untuk memisahkan Republika Srpska dari Bosnia-Herzegovina.
1. Mayoritas anggota parlemen setuju menolak veto dari Dodik
Pemblokiran pergadangan dengan Inggris yang diajukan oleh Milorad Dodik ditolak oleh anggota parlemen pada acara sidang pada Senin. Dari 62 anggota parlemen yang hadir, 51 mendukung kesepakatan perdagangan antara Bosnia-Herzegovina dan Inggris.
Sementara itu, tidak ada satu pun anggota parlemen Republika Srpska yang mendukung keputusan veto Dodik. Namun, terdapat 11 anggota yang memilih untuk netral dalam menanggapi masalah veto ini.
Kerja sama perdagangan dan kooperasi antara Bosnia-Herzegovina dan Inggris sudah disetujui oleh dua presiden di negara Balkan tersebut. Namun, persetujuan ini harus disepakati oleh tiga presiden di Bosnia-Herzegovina, dilansir Balkan Insight.
Tidak disetujuinya pemblokiran perdagangan dengan Inggris ini, membuat perjanjian perdagangan akan tetap dilanjutkan. Sebelumnya, empat negara Balkan Barat diketahui sudah menyetujui perdagangan ini, sedangkan Montenegro baru melalui tahap akhir persetujuan.