ilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)
Meski Yoon telah minta maaf dan pemakzulan gagal, tapi kemarahan publik disinyalir akan meningkat. Pemimpin senior Partai Demokrat, Kim Min Seok, mengatakan bahwa masyarakat akan terus menuntut agar presiden diadili atau ditangkap.
Dilansir dari VOA, Kim menjelaskan bahwa masyarakat Korsel tidak puas dengan penjelasan Yoon terkait penerapan darurat militer.
"Kemarahan masyarakat akan meningkat, dan pemakzulan hanya masalah waktu," katanya.
Darurat militer yang diumumkan Yoon pada 3 Desember itu membuat politik Korsel kacau. Keputusan Yoon dinilai tidak dipikirkan dengan matang sehingga melumpuhkan politik dan memicu kekhawatiran mitra diplomatik utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Duyeon Kim, analis senior di Center for a New American Security di Washington, mengatakan bahwa kredibilitas Yoon di luar negeri telah rusak akibat pengumuman darurat militer tersebut.