Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. (© European Union, 2025, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. (© European Union, 2025, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Rajoelina mengecam pemakzulannya.

  • Militer ambil alih kekuasaan.

  • Militer akan bentuk komite untuk susun pemerintahan sipil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Majelis rendah parlemen Madagaskar memutuskan untuk memakzulkan Presiden Andry Rajoelina atas tuduhan desersi tugas. Rajoelina sebelumnya menganggap sidang pemakzulan itu tidak memiliki dasar hukum.

Putusan itu disahkan dengan 130 suara mendukung, jauh di atas ambang batas konstitusi yakni dua per tiga dari majelis yang beranggotakan 163 orang, seperti diberitakan BBC, Rabu (15/10/2025).

Putusan pemakzulan ini menandai sebagai teguran keras terhadap Presiden yang telah bersembunyi selama berminggu-minggu demonstrasi. Warga diketahui turun ke jalan menentang pemerintahan negara kepulauan itu.

1. Rajoelina mengecam pemakzulannya

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina (Twitter.com/Andry Rajoelina)

Presiden Rajoelina sendiri mengecam pemungutan suara pemakzulannya tersebut. Ia mencatat pertemuan tersebut tetap berlangsung meskipun ia telah membubarkan majelis nasional dan mengatakan pemungutan suara tersebut inkonstitusional.

“Apa pun hasil pertemuan tersebut, pertemuan tersebut akan dianggap batal demi hukum,” kata Rajoelina dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook.

2. Militer ambil alih kekuasaan

ilustrasi demo di Madagaskar (pexels.com/Bako Harry Rakotondratompo)

Setelah pemungutan suara untuk memakzulkan Rajoelina, unit militer elite CAPSAT mengatakan mereka akan mengambil alih kekuasaan. Kolonel Michael Randrianirina, kepala unit militer elit CAPSAT, membacakan pernyataan di radio nasional.

"Kami telah mengambil alih kekuasaan,” katanya.

CAPSAT menentang wewenang presiden pada akhir pekan, secara tak terduga bergabung dengan para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Rajoelina.

3. Militer akan bentuk komite untuk susun pemerintahan sipil

ilustrasi bendera Madagaskar (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Militer Madagaskar mengumumkan rencana untuk membentuk komite yang terdiri dari perwira militer, gendarmeri (pasukan militer-sipil), dan polisi nasional yang akan bertindak sebagai presiden.

"Kami akan membentuk sebuah komite yang terdiri dari perwira militer, gendarmeri, dan polisi nasional. Komite ini juga mungkin mencakup pejabat sipil. Komite inilah yang akan bertindak sebagai presiden,” kata Kepala Unit Militer CAPSAT, Kolonel Michael Randrianirina, yang berpihak pada warga yang melakukan aksi protes.

“Pada saat yang sama, dalam beberapa hari ke depan, kami juga akan membentuk pemerintahan sipil,” tambah Randrianirina.

Editorial Team