Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (twitter.com/@EmmanuelMacron)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Sabtu (5/10/2024), menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel untuk digunakan di Gaza. Dia juga mengkritik keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengerahkan pasukan dalam operasi darat di Lebanon.

“Saya pikir saat ini, prioritasnya adalah kita kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirimkan senjata untuk berperang di Gaza. Prancis tidak akan mengirim apa pun,” kata Macron kepada stasiun televisi Prancis, yang direkam pada Selasa (1/10/2024).

Ia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai konflik di Gaza yang terus berlanjut meskipun telah ada seruan berulang kali untuk gencatan senjata.

"Saya pikir kami tidak didengarkan. Saya pikir ini adalah sebuah kesalahan, termasuk demi keamanan Israel,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa konflik tersebut mengarah pada kebencian.

1. Menghindari eskalasi di Lebanon adalah priotitas

Macron juga mengatakan bahwa menghindari eskalasi di Lebanon merupakan sebuah prioritas.

“Lebanon tidak bisa menjadi Gaza baru,” tambahnya.

Ia kembali membahas topik ini dalam pidatonya di konferensi negara-negara berbahasa Prancis di Paris pada Sabtu.

"Meskipun Paris dan Washington telah menyerukan gencatan senjata, saya menyesal bahwa Perdana Menteri Netanyahu telah membuat pilihan lain, mengambil tanggung jawab ini, khususnya, untuk operasi darat di wilayah Lebanon," ujar Macron.

Ia menambahkan bahwa ke-88 anggota Organisasi Internasional La Francophonie (OIF), termasuk Prancis dan Kanada, telah menyerukan gencatan senjata segera di Lebanon. Namun, ia menegaskan bahwa Israel berhak untuk membela diri.

2. Netanyahu kecam pernyataan Macron

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di