Israel Bakal Balas Iran, Minta Dukungan Sekutunya

Jakarta, IDN Times - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merencanakan balasan serius dan besar terhadap Iran dan mereka mengharapkan bantuan dari para mitra di kawasan itu. Ancaman itu dilakukan sebagai respons serangan ratusan rudal Iran.
Hal itu diungkapkan media siar Radio Militer Israel pada Sabtu, 5 Oktober 2024, mengutip sumber terkait masalah tersebut.
"Balasan ini akan serius dan signifikan, kami berada di pusat pelatihan dan kami melakukan ini hampir sepanjang waktu. Ini akan berdampak pada Iran, dan mereka harus memahami ini," kata sumber tersebut.
Dilansir ANTARA pada Minggu (6/10/2024), Israel berharap mendapat dukungan bagi operasi penyerangannya dari mitra regional.
1. AS disebut menentang rencana itu

Media AS sebelumnya melaporkan bahwa Israel telah memberitahu Washington mengenai kemungkinan menyerang fasilitas nuklir dan minyak Iran, setelah Iran melakukan serangan terhadap Israel.
Namun, koran Financial Newspaper melaporkan pada Kamis bahwa Israel tidak berencana melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dan bahwa AS juga menentang serangan semacam itu.
2. Eks PM Israel ungkap kemungkinan situs nuklir Iran diserang
Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak, memprediksi Israel akan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap industri minyak Iran dan kemungkinan serangan simbolis terhadap program nuklir Iran. Rencana ini muncul sebagai respons atas serangan Iran pada Selasa lalu yang melibatkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel.
Barak menegaskan, Israel memiliki kebutuhan yang mendesak untuk merespons serangan tersebut.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan telah ada diskusi di Washington tentang kemungkinan serangan Israel terhadap sektor minyak Iran. Namun, Biden tidak memberikan rincian lebih lanjut atau mengklarifikasi apakah AS akan mendukung serangan semacam itu.
3. Serangan bisa saja tiru operasi di Yaman
Barak sendiri pernah menjabat sebagai menteri pertahanan dan kepala staf angkatan darat Israel. Ia mengemukakan bahwa model untuk respons Israel bisa dilihat dari serangan udara pembalasan terhadap fasilitas minyak, pembangkit listrik, dan dermaga yang dikuasai Houthi di pelabuhan Hodeidah, Yaman.
"Saya pikir kita mungkin akan melihat sesuatu seperti itu. Mungkin akan ada serangan besar-besaran, dan bisa diulang lebih dari sekali," tuturnya.
Meskipun demikian, Barak berpendapat bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran tidak akan secara signifikan menghambat program nuklir Iran.