Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erdogan: Israel Gunakan Konflik Regional sebagai Alasan Pendudukan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (commons.wikimedia.org)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Sabtu (5/10/2024), menuduh Israel menggunakan konflik regional sebagai dalih untuk membenarkan pendudukan dan ekspansinya yang semakin meningkat.

“Sama seperti pada awal abad lalu, sebuah rencana licik untuk membatasi wilayah kita dengan darah telah diterapkan,” kata Erdogan di Istanbul, dikutip dari Anadolu.

Menurutnya, Hamas, Hizbullah, Yaman, Suriah, dan Iran hanyalah sekadar alasan untuk membenarkan tindakan Israel tersebut.

"Pemerintah Israel setiap hari menemukan justifikasi baru untuk melegitimasi kebijakan pendudukan dan invasinya," ujarnya.

1. Erdogan kecam negara-negara Barat yang mendukung Israel

Erdogan mengatakan, negara-negara Barat mengabaikan tindakan Israel di Timur Tengah karena rasa bersalah mereka atas Holocaust. Ia pun menyerukan kepada para pendukung Israel untuk bertindak secara rasional dan menghentikan dukungan mereka terhadap agresi militer Tel Aviv.

“Jika tidak, api yang disulut oleh pemerintah Israel yang haus darah tidak hanya akan membakar wilayah ini dan orang-orang yang tinggal di sini, tapi juga kalian," katanya.

Pemimpin Turki tersebut juga menyoroti perlawanan Palestina terhadap perlakuan Israel sejak 7 Oktober 2023, ketika serangan mematikan Israel di Gaza dimulai. Ia mengatakan bahwa tidak ada kejahatan atau kebiadaban apa pun yang mampu mematahkan perlawanan rakyat Gaza.

"Saudara-saudara kita di Gaza telah berjuang melawan penjajah Zionis dengan gagah berani selama 364 hari meskipun menghadapi segala kesulitan," tambahnya.

2. Turki akan terus melanjutkan dukungannya terhadap masyarakat Palestina

Erdogan juga kembali menyatakan, Turki akan terus mendukung Gaza dengan segala cara yang memungkinkan.

“Kami berdiri kokoh di tempat yang sama hari ini seperti saat kami berdiri pada hari pertama. Kami mempertahankan nilai-nilai yang sama hari ini seperti yang kami pertahankan pada hari pertama,” ujarnya.

Ia menambahkan, Turki tidak pernah ragu untuk menyampaikan hal yang sama di podium PBB seperti yang disampaikannya kepada publik dalam negeri, seraya menyebut negara itu sebagai satu-satunya negara yang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Israel.

Ia pun mendesak negara-negara Muslim untuk mengambil langkah-langkah ekonomi dan komersial guna mencegah agresi Israel. Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan kewajiban, bukan hanya sekadar pilihan.

3. Serangan Israel terhadap masjid di Gaza tewaskan 5 orang dan lukai 20 lainnya

Dilansir dari Reuters, petugas medis di Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 5 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap sebuah masjid di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada Minggu (6/10/2024) dini hari.

Saksi mata mengatakan bahwa jumlah korban jiwa bisa bertambah karena masjid tersebut, yang terletak dekat Rumah Sakit Al-Aqsa, digunakan untuk menampung para pengungsi.

Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa masjid tersebut digunakan sebagai pusat komando Hamas.

"Militer melakukan serangan presisi terhadap teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kontrol yang terletak di sebuah bangunan yang sebelumnya berfungsi sebagai Masjid 'Shuhada al-Aqsa' di wilayah Deir al-Balah," kata militer dalam sebuah pernyataan

Menurut kementerian kesehatan Gaza, serangan militer Israel di wilayah tersebut telah menewaskan hampir 42 ribu warga Palestina dan menyebabkan hampir seluruh penduduknya, yang berjumlah 2,3 juta orang, mengungsi.

Konflik terbaru Israel-Palestina ini dimulai ketika pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 250 lainnya disandera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us