Menanggapi pernyataan Kremlin, sejumlah pejabat Eropa kompak menolak aneksasi sepihak Rusia.
"Ini benar-benar tidak dapat diterima, kami menolak pencaplokan sepihak seperti itu berdasarkan proses yang sepenuhnya dipalsukan tanpa legitimasi,” kata Menteri Luar Negeri Ceko, Jan Lipavsky.
Melansir AP, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengecam pemungutan suara palsu di wilayah Ukraina yang direncanakan Rusia.
“Di bawah ancaman dan kadang-kadang bahkan (dengan) todongan senjata, orang-orang dibawa keluar dari rumah atau tempat kerja mereka untuk memberikan suara di kotak suara kaca,” kata Baerbock pada sebuah konferensi di Berlin.
“Ini kebalikan dari pemilihan umum yang bebas dan adil, dan ini adalah kebalikan dari perdamaian. Ini mendikte perdamaian. Selama diktat Rusia ini berlaku di wilayah pendudukan Ukraina, tidak ada warga negara yang aman. Tidak ada warga negara yang bebas,” tambah dia.
Administrasi pro-Rusia di empat wilayah Ukraina selatan dan timur, mengklaim bahwa 93 persen surat suara di wilayah Zaporizhzhia mendukung aneksasi. Disusul dengan 87 persen di Kherson, 98 persen di Luhansk, dan 99 persen di Donetsk.