Presiden Bosnia Serbia, Milorad Dodik. (twitter.com/SNSDDodik)
Pada pertemuan antar partai pemerintahan Republika Srpska di Banja Luka. Dalam acara itu, Presiden Milorad Dodik juga mengungkapkan dengan gamblang rencana pemisahan Republika Srpska (RS) dari Bosnia-Herzegovina akibat kritikan kepemilikan aset di wilayahnya.
"Apa sebenarnya Office of the High Representative (OHR)? Ini sesuatu yang tidak berwujud. Representasi itu palsu, ada staf yang tidak ada lagi tanpa sebuah representasi tinggi. Maka ini tidak berguna. OHR mengakibatkan kerusakan di sini dan juga Amerika. Mereka punya Perjanjian Dayton dan saya pikir mereka ada di akhir degradasi RS. Dari Murphy yang terus memberikan arahan," kata Dodik.
"Bosnia menerima kedaulatan internasional. Itu juga menyebutkan bahwa ada dua entitas dan tiga negara konstituen. Tidak ada pasal yang menyebutkan properti entitas dimiliki oleh Bosnia. Maka, hukum ini tidak melanggar konstitusi Bosnia-Herzegovina," tambahnya.
Dodik berulang kali berupaya mengimplementasikan hukum untuk mentransfer properti negara Bosnia ke Republika Srpska, meskipun penerapan itu dinilai merusak konstitusi.