5 Fakta soal Gabriel Boric, Presiden Terpilih Chile

Dulu pernah dirawat di rumah sakit jiwa

Jakarta, IDN Times - Chile baru saja merampungkan pemilihan presiden. Sosok yang memenangkan pemilihan itu adalah Gabriel Boric dari sayap kiri. Dia menang telak saat melawan Jose Antonio Kast pada putaran kedua pemilu.

Antonio Kast adalah anggota parlemen sayap kanan yang populis dan pernah mendukung diktator Augusto Pinochet. Sedangkan Boric adalah mantan pimpinan kelompok radikal mahasiswa yang sering melakukan protes terhadap pemerintah.

Puluhan ribu pendukung Boric segera turun untuk memenuhi jalanan di ibu kota Santiago, merayakan kemenangan sosok yang bakal jadi presiden termuda Chile. Boric baru berusia 35 tahun saat mengalahkan Kast, seorang politikus senior Chile.

Berikut ini adalah profil Gabriel Boric, tokoh milenial pergerakan Chile, yang terpilih sebagai presiden termuda dalam sejarah negara tersebut.

1. Pemimpin protes mahasiswa Chile yang menuntut pendidikan gratis berkualitas

5 Fakta soal Gabriel Boric, Presiden Terpilih ChileGabriel Boric di tengah para pendukungnya. (Twitter.com/Gabriel Boric Font)

Kemenangan Gabriel Boric akan dilihat bahwa Chile bakal semakin condong ke kiri. Ini karena pendukung Boric adalah koalisi sosialis kelompok negara tersebut.

Pria yang sering tampil di publik dengan jenggot dan kacamata itu, lahir di Punta Arenas pada tahun 1986 lalu. Dia lahir dari ayah keturunan Kroasia dan ibu dari keturunan Catalan, Spanyol.

Boric mendapatkan pendidikan di kota kelahirannya, salah satu sekolah kelas elit. Ketika lulus, dia kemudian pindah ke ibu kota Santiago. Dia masuk di Universitas Chile pada tahun 2004 dan mengambil kelas di Fakultas Hukum.

Saat memasuki tahun terakhir, Boric memimpin protes pendidikan di seluruh Chile. Ribuan mahasiswa mengambil alih kampus dan fakultas, serta turun ke jalanan untuk menuntut pendidikan gratis yang berkualitas untuk semuanya.

Protes tersebut dapat dipadamkan dengan kompromi, bahwa beberapa mahasiswa akan mendapatkan kesempatan belajar dengan gratis. Tapi dari protes itu muncul beberapa pemimpin muda yang kemudian mencalonkan diri di parlemen, atau mengambil posisi di pemerintahan lokal.

2. Terpilih sebagai anggota kongres dan mendirikan partai

5 Fakta soal Gabriel Boric, Presiden Terpilih ChileGabriel Boric (tengah). (Twitter.com/Gabriel Boric Font)

Nama Gabriel Boric kemudian naik daun, jadi pemimpin protes yang menuntut reformasi pendidikan secara luas di Chile. Pada tahun 2013, tanpa menyelesaikan gelar sarjana hukum, Boric terpilih sebagai anggota Kongres.

Sisi luar biasa keterpilihan Boric adalah dia maju sebagai calon independen dan mampu meraih kemenangan dengan jumlah suara paling banyak di antara kandidat lain di distrik yang ia wakili.

Dia kembali mencalonkan diri untuk periode kedua dan pada akhirnya mendapatkan kemenangan yang telak, yang membuatnya tetap berada di Kongres untuk mengejewantahkan gagasan-gasan progresifnya.

Menurut CNN, tiga tahun setelah terpilih sebagai anggota Kongres, Gabriel Boric mendirikan partainya sendiri, yakni Autonomist Movement. Ini adalah gerakan yang condong ke kiri dengan gagasan sosialisme-komunisme.

Mantan pemimpin gerakan protes itu mengaku bahwa dirinya adalah seorang sosialis demokrat. Salah satu kesukaannya adalah membaca dan buku yang jadi bahan bacaannya adalah puisi dan sejarah.

3. Pernah dirawat di rumah sakit jiwa

5 Fakta soal Gabriel Boric, Presiden Terpilih ChileGabriel Boric menyapa para pendukungnya (Twitter.com/Gabriel Boric Font)

Baca Juga: Chile Pilih Presiden Baru saat Konstitusi Baru Dibuat

Ketika mencalonkan diri sebagai Presiden Chile, sebagian besar dukungan Boric didapatkan dari sayap kiri. Dia juga sangat populer di kalangan anak-anak muda yang merindukan gagasan pembaharuan sesuai abad milenial.

Seorang sosiolog bernama Eugenio Tironi mengatakan bahwa gagasan mantan pemimpin radikal mahasiswa itu memiliki gagasan yang mendukung ide-ide milenial.

"Visinya berhubungan dengan agenda abad ini: Perubahan iklim, feminisme, desentralisasi, ekonomi hijau, keragaman, dan demokrasi langsung," jelas Troni. Selama poling dilangsungkan, Boric menguasai suara dari anak-anak muda Chile.

Selama berkampanye dalam pencalonan presiden, terjadi polarisasi yang serius di tengah masyarakat Chile. Dilansir BBC, Boric sendiri secara jujur berani mengakui bahwa dirinya memiliki gangguan obsesif kompulsif yang membuatnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

Tapi kejujuran Boric itulah yang membuatnya justru mendapatkan banyak dukungan. Tironi menilai Boric seperti seorang gamer. "Jika hal-hal tidak berjalan ke arah yang dia pikirkan, dia mengatur ulang."

Selain itu, beberapa pokok kampanyenya adalah merombak sistem pensiun yang dilakukan diktator Pinochet, memperluas layananan sosial termasuk asuransi kesehatan, meningkatkan pajak untuk perusahaan besar dan individu super kaya, serta menciptakan ekonomi yang lebih hijau.

4. Kalah dalam putara pertama pemilu presiden

https://www.youtube.com/embed/gVaUyprgidU

Di tengah badai wabah COVID-19, Chile mengadakan pemilu presidennya. Dalam putaran pertama pemilihan pada bulan November, Boric yang didukung koalisi luas mencakup Partai Komunis, mendapatkan hampir 26 persen suara. Sedangkan lawan Boric, yaitu Antonio Kast mendapatkan 28 persen suara.

Karena tidak ada calon yang mendapatkan suara sesuai ketentuan, maka kembali digelar pemilihan putara kedua, yang memposisikan Boric melawan Kast secara langsung.

Boric berhasil mendominasi suara pemilih di ibu kota Santiago yang padat, serta mengambil beberapa suara di wilayah kekuasaan Kast.

Hasilnya adalah, Boric telah mengumpulkan 56 persen suara dengan hampir 99 persen TPS, Sedangkan Kast hanya mendapatkan 44 persen suara.

Sebelum penghitungan itu selesai, secara mengejutkan Antonio Kast menelpon Boric dan memberinya ucapan selamat atas kemenangan yang diraih pemimpin muda itu.

Dilansir Associated Press, Cynthia Arnson, kepala program Amerika Latin di Wilson Center di Washington menilai bahwa itu adalah tindakan yang bersejarah.

"Mustahil untuk tidak terkesan dengan partisipasi bersejarah, kesediaan Kast untuk mengakui dan memberi selamat kepada lawannya bahkan sebelum hasil akhir diumumkan," ujar Arnson. Menurutnya, demokrasi mendapatkan kemenangannya saat ini di Chile.

5. Gabriel Boric didukung anak muda dan orang tua

5 Fakta soal Gabriel Boric, Presiden Terpilih ChileGabriel Boric berfoto dengan para pendukungnya. (Twitter.com/Gabriel Boric Font)

Visi gagasan progresif yang dijanjikan Gabriel Boric telah mendapatkan pengaruh yang luar biasa di kalangan anak muda. Boric mendominasi suara rakyat Chile di usia 35 tahun ke bawah.

Seorang penguasaha muda berusia 32 tahun yang bernama Tomas Diaz, mengagumi gaya kepemimpinan Boric. Dilansir CNN, Diaz mengatakan bahwa Boric "terbuka dan menghormati kesepakatan-dan itulah yang kami butuhkan. Dia menanggapi cara generasi saya melihat dunia dan peduli terhadap lingkungan," katanya.

Seorang penjahit berusia lanjut yang bernama Lucrecia Cornejo, juga berharap bahwa Boric akan melakukan perubahan. Katanya, dikutip Deutsche Welle, "saya ingin perubahan nyata." Dia berharap Boric dapat melakukan sesuatu tentang ketidakadilan dalam pendidikan, pensiun dan perawatan kesehatan.

Dalam pidato kemenangannya, secara tegas Gabriel Boric menekankan bahwa dia akan menjadi Presiden Chile untuk semua rakyat, bukan hanya untuk rakyat yang memilihnya saja.

Berdiri di hadapan panggung di depan pendukungnya, Boric mengatakan "Chile adalah tempat kelahiran neoliberalisme, dan juga akan menjadi kuburannya!," katanya sambil berteriak. Dia dan generasinya ingin mengubur warisan pahit diktator Augusto Pinochet yang selama ini masih membayangi Chile.

Baca Juga: Kongres Chile Setujui Pernikahan Sesama Jenis

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya