6 Legislator AS Kunjungi Taiwan: Bukti Kedekatan Kedua Negara

Kunjungan terjadi secara mendadak

Jakarta, IDN Times - Para legislator Amerika Serikat (AS) yang kritis terhadap China dan mendukung Taiwan mengunjungi Taipei pekan ini. Ada enam orang dalam rombongan itu, termasuk Ketua Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat (AS), Bob Menendez.

Lawatannya ke Taiwan disebut sebagai kunjungan yang tidak biasa karena sama sekali tidak ada pengumuman. Biasanya, para pejabat AS yang hendak datang ke Taiwan pasti memberikan pengumuman publik terlebih dulu.

Secara resmi, AS tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan. Tapi AS secara de facto mengakui Taiwan dan merupakan salah satu pendukung internasional serta pemasok utama senjata pertahanan pulau tersebut.

Delegasi parlemen Swedia juga melakukan kunjungannya ke Taiwan untuk memberi dukungan dan melindungi demokrasi di pulau tersebut, yang diklaim menjadi bagian dari China.

1. Upaya memperkokoh hubungan kedua negara

6 Legislator AS Kunjungi Taiwan: Bukti Kedekatan Kedua Negarasalah satu sudut kota Taipei, Taiwan (PIxabay.com/Tingyaoh)

Taiwan adalah pulau yang telah memerintah secara demokratis selama beberapa dekade. Tapi, Beijing di bawah rezim one-China policy mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negaranya. China juga berjanji akan melakukan segala cara, termasuk kekerasan, untuk mewujudkan reunifikasi. 

Taiwan selalu menolak menjadi bagian dari China. Dengan pemerintahan yang demokratisnya, AS adalah pendukung utama Taiwan. Pada Kamis (14/4/2022) malam, enam orang legislator AS mengunjungi Taiwan untuk memperkokoh hubungan kedua negara.

Dikutip dari Reuters, kunjungan itu dilakukan tanpa diumumkan terlebih dulu, demi menunjukkan dukungan Washington ke Taipei dalam menghadapi tekanan dari Beijing. Taiwan telah berbesar hati dengan dukungan dari AS yang berkelanjutan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini telah kerap bericara tentang komitmen kokoh untuk Taiwan. Komitmen tersebut kerap memicu timbulnya hubungan buruk antara AS dan China.

Baca Juga: Taiwan Rilis Buku Panduan Pertahanan Sipil, Antisipasi China?

2. Pembahasan keamanan regional

Sekelompok legislator AS itu akan dijadwalkan melakukan pembicaraan dua hari dengan para petinggi Taiwan. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, para anggota parlemen AS akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing Wen, Menteri Luar Negeri Joseph Wu, dan para pejabat pertahanan.

Dilansir Al Jazeera, pembicaraan itu akan membahas tentang hubungan AS-Taiwan, kemanan regional, dan masalah penting lainnya yang menjadi kepentingan bersama.

Salah satu tokoh yang ikut dalam rombongan itu adalah Bom Menendez, sosok pejabat AS yang kerap memberi dukungan langsung pada Taiwan. Dia adalah pemimpin Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri.

Pada Februari lalu, Menendez termasuk anggota parlemen yang memperkenalkan RUU untuk mengubah nama kedutaan Taipei di Washington menjadi Kantor Perwakilan Taiwan.

Beijing selalu menolak menggunakan kata Taiwan di panggung internasional. Beijing juga melarang dan menentang negara mana pun memiliki pertukaran resmi dengan pulau tersebut.

Hubungan Beijing baru-baru ini memanas dengan Lithuania karena mengizinkan Taiwan menggunakan namanya sendiri untuk kantor perwakilannya.

Kementerian Luar Negeri China sendiri telah memperingatkan agar para senator atau pejabat AS tidak melangkah di jalan yang salah dan berbahaya, merujuk pada kunjungan para pejabat AS ke Taiwan.

3. Dukungan Swedia untuk demokrasi dan hak asasi di Taiwan

6 Legislator AS Kunjungi Taiwan: Bukti Kedekatan Kedua Negaraperwakilan delegasi parlemen Swedia di Taiwan (Twitter.com/Ministry of Foreign Affairs, ROC (Taiwan))

Sebelumnya, sembilan perwakilan delegasi parlemen Swedia telah melakukan kunjungannya ke Taiwan. Mereka mendarat di Taiwan pada 10 April 2022 dan melakukan kegiatan selama lima hari. 

Dikutip dari Taiwan News, anggota parlemen Swedia Lars Adaktusson mengatakan, penting untuk menekankan perlunya melindungi nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, martabat manusia, dan kebebasan pers, yang dimiliki Swedia dengan negara-negara lain yang berpikiran sama.

Anggota parlemen Eropa, Charlie Weimers, dari Swedia juga mengatakan bahwa kunjungan itu adalah sinyal dukungan Eropa ke Taiwan. Kunjungan menunjukkan kepada China, "bahwa kami di Eropa tahu tentang Taiwan dan peduli pada Taiwan."

Wakil Ketua Parlemen Swedia, Kerstin Lundgren, sebelumnya telah menerima ancaman dari duta besar China agar tidak pergi ke Taiwan. Tapi Lundgren mengaku justru dengan itu dia semakin membulatkan tekadnya untuk pergi.

Baca Juga: Terbaik di Asia, Ini 3 Fakta Demokrasi Taiwan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya