7 Tewas Saat Banjir Hantam Australia

Puluhan ribu properti tergenang air 

Jakarta, IDN Times - Kota terbesar ketiga di Australia, Brisbane, dihantam banjir bandang ketika wilayah itu dilanda hujan deras selama lima hari. Sampai hari Senin (28/2/22), korban jiwa akibat bencana itu tercatat ada tujuh orang.

Brisbane yang berada di negara bagian Queensland pernah mengalami banjir buruk pada tahun 2011. Bajir kali ini membawa mimpi buruk itu kembali. Layanan darurat Brisbane menjelaskan bahwa mereka telah menerima 8.000 panggilan darurat sejak Minggu siang.

Banyak rumah-rumah penduduk dan tempat bisnis yang terendam air. Beberapa jalanan utama juga terendam air yang menyulitkan proses penyelamatan serta pengiriman bantuan. Hujan dan banjir kini mengarah ke selatan dan mengancam New South Wales.

1. Puluhan ribu properti tergenang air

Pada tahun 2011, Brisbane pernah dihantam banjir dengan ketinggian air mencapai 4,46 meter. Banjir saat ini yang sedang melanda, diperkirakan akan berada di bawah ketinggian tersebut dengan selisih sekitar 50 sentimeter.

Dilansir Associated Press, peringatan darurat banjir terlah diberlakukan untuk pinggiran kota terbesar ketiga di Australia itu. Pada hari Senin, sekitar 2.145 rumah dan 2.356 tempat bisnis tercatat telah terendam air. Sekitar 10.827 properti lainnya diperkirakan juga akan tergenang air sebatas lantai.

Lord Adrian Schrinner wali kota Brisbane mengatakan hujan telah mengguyur wilayah itu selama lima hari. Menteri Transportasi Queensland Mark Bailey mengatakan jalan-jalan utama telah terpotong banjir. Layanan kereta api dan kapal feri Brisbane telah dihentikan sementara.

"Kami akan mengalami banjir lokal di banyak daerah selama beberapa hari," kata Bailey.

2. 'Bom hujan' yang berdampak pada tewasnya 7 orang

7 Tewas Saat Banjir Hantam AustraliaPerdana Menteri negara bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk. (Instagram.com/annastaciamp)

Kondisi alam di Brisbane menjadi sangat genting pada hari Minggu yang dimulai di bagian timur laut kota tersebut. Evakuasi segera dilakukan, pemadaman listrik terjadi dan sekolah-sekolah ditutup.

Saat ini lebih dari 100 sekolah telah ditutup di daerah yang terkenal dengan sinar matahari yang berlimpah di Australia itu.

Perdana Menteri negara bagian Annastacia Palaszczuk mengatakan "kami tidak pernah mengharapkan hujan (seperti) ini. Bom hujan ini benar-benar, Anda tahu, itu tak henti-hentinya (turun)," dikutip Reuters.

'Bom hujan' yang memicu banjir bandang di Brisbane telah menewaskan tujuh orang, satu diantaranya diketahui hilang. Salah satu korban tewas adalah seorang pria berusia 34 tahun yang mencoba berenang ke tempat aman setelah air menenggelamkan mobilnya.

Baca Juga: Australia Tuduh China Tembakkan Laser ke Pesawat Militer

3. Ancaman banjir bisa meluas ke New South Wales

7 Tewas Saat Banjir Hantam AustraliaPM Scott Morrison (Twitter.com/Julian Andrew)

Hujan lebat yang telah mengguyur Brisbane, saat ini mulai mereda. Akan tetapi, hujan tersebut sekarang bergerak ke selatan dan mengancam New South Wales. Dilansir ABC, tanggul di Lismore telah mengalami peningkatan volume air sehingga peringatan banjir telah diumumkan.

Sungai Logan dan Albert yang ada di New South Wales juga sudah mengalami peningkatan volume, yang jika melebihi kapasitasnya, maka air akan meluap dan banjir akan menyapu daerah utara negara bagian tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan belasungkawa untuk para korban banjir di Queensland. Dia mengatakan "ini adalah situasi yang sangat serius. Dan semua pesan utama yang kami miliki adalah penting bagi orang-orang untuk tetap aman dan tetap di tempat di mana mereka tidak diperintahkan untuk mengungsi."

Baca Juga: Perkuat Kemitraan, Inggris-Australia Adakan Pertemuan Virtual

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya