Al Qaeda Serbu Separatis Yaman yang Dilatih UEA, 27 Orang Tewas!

Pasukan separatis Yaman didukung oleh UEA 

Jakarta, IDN Times - Pasukan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah menyerang pasukan separatis Yaman selatan pada Selasa (6/9/2022) pagi. Akibat serangan tersebut, sekitar 27 orang tewas.

AQAP telah mengambil keuntungan dan meningkatkan kekuatan saat Yaman dilanda kekacauan ketika memerangi Houthi di utara. Sementara itu di Yaman Selatan, terdapat kelompok separatis yang ingin memisahkan diri, mereka disebut Belt Security.

Kelompok inilah yang diserang oleh AQAP. Salah satu perwira Belt Security ikut tewas dalam bentrokan tersebut.

1. Sedikitnya 21 pasukan separatis dan enam pasukan Al-Qaeda tewas

Al Qaeda Serbu Separatis Yaman yang Dilatih UEA, 27 Orang Tewas!Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

AQAP dan militan yang terkait dengan ISIS telah mengalami perkembangan dan peningkatan kekuatan ketika Yaman dilanda kekacauan perang saudara. Mereka kerap melancarkan serangan yang menargetkan pasukan keamanan pemerintah, termasuk pasukan separatis Belt Security.

Melansir VOA News, pasukan AQAP melancarkan serangan di pos pemeriksaan keamanan di distrik Ahwar, provinsi Abyan. Akibat serangan itu, 21 pasukan keamanan Yaman tewas.

Di sisi lain, sedikitnya enam pasukan AQAP juga tewas dalam upaya serangan tersebut. Bentrokan terjadi selama sekitar tiga jam.

"(Baku tembak) meninggalkan 21 orang tewas (pasukan Belt Security), termasuk seorang perwira, dan enam di antara pejuang Al-Qaida," kata seorang pejabat pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga: Militan Mali Afiliasi Al-Qaeda Klaim Tewaskan 4 Tentara Bayaran Rusia

2. Pasukan separatis Yaman didukung oleh UEA

Sebelum Yaman menjadi negara utuh, sebelumnya wilayah itu terbagi menjadi Yaman Selatan dan Utara. Keduanya bergabung menjadi Yaman pada 1990.

Dalam perang saudara saat ini, Yaman utara sebagian besar dikuasai oleh Houthi dan Yaman selatan dikuasai Dewan Transisi Selatan (STC) beserta beberapa sayap militernya.

Menurut Reuters, pasukan Belt Security adalah salah satu kelompok separatis STC yang menyerukan pemisahan Yaman Selatan dari Yaman. Kelompok tersebut didukung dan dilatih oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Bulan lalu, pasukan Belt Security memperluas kehadirannya di seluruh provinsi Abyan dalam misi yang digambarkan sebagai upaya memerangi organisasi teroris, khususnya jaringan Al-Qaeda dan ISIS.

3. Saudi ingin satukan pasukan separatis dan pemerintah guna melawan Houthi

Al Qaeda Serbu Separatis Yaman yang Dilatih UEA, 27 Orang Tewas!Ilustrasi. (Unsplash.com/ Filip Andrejevic)

Saat ini, pemerintah Yaman dan Houthi sedang dalam kesepakatan gencatan senjata. Namun, beberapa pertempuran yang melibatkan pasukan Al-Qaeda dan afiliasinya kerap terjadi di daerah Yaman selatan.

Dalam insiden mematikan terbaru, para militan disebut menggunakan granat berpeluncur roket, senjata ringan dan menengah, serta menggunakan kendaraan militer, kata juru bicara pasukan STC, Mohammed al-Naqib.

Yasser Nasser Shaye, komandan yang tergabung dalam Brigade Anti-Teror Belt Security, adalah perwira yang tewas akibat serangan AQAP.

Melansir Deutsche Welle, Arab Saudi, yang melakukan intervensi dalam konflik Yaman dan membantu pasukan pemerintah, telah mencoba menjadi penengah antara pasukan separatis dan pasukan pemerintah. Saudi ingin menyatukan mereka guna melawan pejuang Houthi di utara yang didukung oleh Iran.

Baca Juga: Saat Gencatan Senjata, Houthi Yaman Tetap Rekrut Anak-anak Jadi Milisi

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya