AS akan Berbagi AstraZeneca dengan Meksiko dan Kanada

Jumlah vaksin yang dibagi capai empat juta dosis

Washington DC, IDN Times - Amerika Serikat mendapatkan tekanan untuk membagikan vaksin COVID-19 yang mereka miliki kepada negara sekutu, khususnya Meksiko dan Kanada. Hal itu dikarenakan meskipun AS dapat terbebas dari infeksi virus corona, tapi perjalanan dua arah ke negara tetangga memiliki potensi yang membahayakan terkait infeksi virus impor yang bermutasi.

Oleh karena itu, dalam sebuah briefing rutin, Gedung Putih mengatakan akan membagikan vaksin yang mereka miliki dan belum digunakan kepada negara tetangga mereka. Pembagian vaksin akan dilakukan dalam skema pinjaman.

1. Kampanye vaksinasi COVID-19 AS hampir capai target awal

AS akan Berbagi AstraZeneca dengan Meksiko dan KanadaJoe Biden, Presiden AS. (Twitter.com/Kenneth Roth)

Kampanye vaksinasi virus corona di Amerika Serikat terus dikebut. Sejauh ini, vaksinasi yang dilaporkan di Amerika Serikat telah mencapai 21 persen dari total populasi. Joe Biden, Presiden Amerika Serikat telah berjanji bahwa dalam 100 hari pertamanya ia menjabat, akan memberikan 100 juta dosis vaksin kepada masyarakat.

Janji tersebut sudah mendekati target ketika Biden menjabat baru 58 hari. Melansir dari laman Associated Press, pada hari Kamis sore (18/3) Biden berbicara dari kantornya mengatakan bahwa kabinetnya telah meraih kemenangan awal untuk mencapai tonggak vaksinasi. Dia juga mengatakan dosis ke-100 juta akan diberikan pada hari Jumat, hari ke-59 Biden menjabat.

Dalam kesempatan tersebut, Gedung Putih menjanjikan akan membagikan vaksin yang mereka miliki kepada negara tetangga mereka. Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan “prioritas pertama kami tetap memvaksinasi penduduk AS." Tapi dia juga mengatakan akan memastikan "tetangga kami dapat menahan virus adalah langkah misi penting untuk mengakhiri pandemi."

2. Empat juta dosis vaksin akan dibagikan ke Kanada dan Meksiko

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Tak Mengandung Produk Hewan

Saat ini Amerika Serikat telah menyetujui tiga vaksin virus corona untuk digunakan yakni vaksin Pfizer, Moderna dan vaksin suntikan tunggal buatan Johnson & Johnson. Akan tetapi vaksin AstraZeneca yang saat ini sedang mengalami hantaman isu efek samping, belum mendapatkan persetujuan di AS.

Meskipun AS belum menyetujui AstraZeneca, produsen memiliki fasilitas pembuatan vaksin di negara tersebut. Hingga awal April, AstraZeneca di AS menjanjikan akan memproduksi vaksin virus corona sebanyak 30 juta dosis.

WHO mengkritik Amerika Serikat karena telah menimbun puluhan juta dosis vaksin sementara negara itu masih menunggu otoritas nasionalnya yang belum menyetujui penggunaan vaksin. Padahal di lain sisi, banyak negara sudah mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Karena itu, tekanan untuk membagikan vaksin AstraZeneca semakin kuat. Melansir dari laman The Guardian, akhirnya Amerika Serikat bersedia membagikan vaksin AstraZeneca ke dua negara tetangganya, yakni Kanada dan Meksiko. Kanada akan mendapatkan sebanyak 1,5 juta dosis dan Meksiko akan mendapatkan 2,5 juta dosis. 

Perdana Menteri wilayah Ontario, Kanada, Doug Ford mengatakan “Tuhan memberkati Amerika-mereka datang untuk menyelamatkan kami. Itulah yang dilakukan tetangga sejati," ujarnya. Marcelo Ebrard, Menteri Luar Negeri Meksiko juga mengonfirmasi bahwa kesepakatan vaksin dengan Amerika Serikat telah tercapai pada hari Kamis (18/3).

3. Pembagian vaksin AS ke Meksiko dituduh berkaitan dengan kesepakatan membendung imigran dari selatan

AS akan Berbagi AstraZeneca dengan Meksiko dan KanadaJen Psaki, Sekretaris Gedung Putih. (Twitter.com/DNR)

Selama ini Amerika Serikat belum memiliki kebijakan untuk mengekspor vaksin yang telah mereka produksi. Namun keputusan untuk membagikan vaksin AstraZeneca kepada dua negara tetangga telah menandai langkah AS melakukan ekspor vaksin COVID-19.

Jen Psaki mengatakan saat ini pemerintahan Biden memiliki akses tujuh juta dosis vaksin buatan AstraZeneca. Dia juga mengatakan bahwa banyak negara telah meminta AS untuk berbagi vaksin tersebut tapi saat ini mereka hanya akan berbagi dengan Kanada dan Meksiko.

Melansir dari kantor berita Reuters, ditanya mengapa Meksiko dan Kanada dipilih, pejabat administrasi berkata, "mereka adalah tetangga kami, mereka adalah mitra kami." Psaki mengatakan “kami memiliki sejumlah permintaan dari berbagai negara di seluruh dunia dan tentunya kami akan melanjutkan percakapan itu,” katanya.

Tapi pembagian vaksin AS ke Meksiko ditengarai berhubungan dengan kesepakatan agar Meksiko membantu AS dalam menangani arus imigrasi dari selatan. Pada hari Kamis, Meksiko mengumumkan akan mulai membatasi perbatasannya di selatan yang berdekatan dengan Guatemala.

Ditanya tentang hal tersebut, melansir dari laman The Guardian, Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan kesepakatan vaksin dengan Meksiko dan peningkatan penegakan imigrasi "tidak terkait".

Sejauh ini, Rusia, Tiongkok dan India sebagai tiga produsen vaksin terbesar di dunia telah bersedia membagikan vaksin produksinya ke negara lain sedangkan Amerika Serikat belum melakukannya. Namun AS telah bersepakat dengan WHO untuk membantu skema pendanaan COVAX sebanyak 2 miliar dolar AS atau setara Rp28,9 triliun dan menjanjikan tambahan dengan nilai yang sama yang totalnya sekitar Rp57,7 triliun.

Baca Juga: Polemik Vaksin AstraZeneca, WHO: Manfaatnya Lebih Besar

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya