AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel

Ribuan bom dan amunisi artileri dikirim AS

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengirim bom BLU-109 yang dikenal sebagai bom bunker ke Israel. Hal itu diketahui menurut laporan dari The Wall Street Journal (1/12/2023).

Setidaknya 100 bom BLU-109 telah dikirim. Setiap bom memiliki berat sekitar 900 kilogram. Ciri khas kemampuan bom tersebut adalah dapat menembus bangunan yang kokoh sebelum meledak. 

Tak lama sejak perang dimulai 7 Oktober lalu antara Hamas dan Israel, AS mengirim puluhan ribu amunisi kepada Israel. Ini termasuk 57 ribu peluru artileri 155 mm dan sekitar 15 ribu berbagai jenis bom.

Baca Juga: Presiden Brasil: Israel Tega Jatuhkan Bom di Tempat Anak-anak 

1. Rincian bom yang dikirim AS ke Israel

AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israelilustrasi (youtube.com/AiirSource Military)

Tidak seperti ketika membantu Ukraina yang mencantumkan pembaruan informasi, bantuan AS ke Israel sebagian besar lebih tertutup. Pentagon banyak diam mengenai tingkat dukungan senjatanya di tengah kecaman internasional.

Dilansir Al Jazeera, puluhan ribu senjata dan amunisi yang dikirim ke Tel Aviv sebagian besar dikirim dengan pesawat kargo militer C-17. Dukungan untuk operasi militer di Gaza itu, disebut melebihi miliaran dolar dukungan finansial AS ke Israel setiap tahun.

Sejauh ini informasi yang diketahui AS mengirim lebih dari 5 ribu bom Mk82, lebih dari 5.400 bom Mk84, sekitar 1.000 bom GBU-39 dan sekitar 3 ribu JDAM. Peralatan terakhir merupakan perangkat panduan yang mengubah bom bodoh jadi amunisi berpemandu berpresisi.

Baca Juga: Serangan Israel di Suriah Tewaskan 2 Anggota Garda Revolusi Iran

2. Rincian kemampuan bom BLU-109

Dari ribuan bom yang dikirim, jenis bom BLU-109 belum diungkapkan oleh AS. Ini termasuk bom pintar berpemandu presisi yang dibuat untuk menembus struktur beton bertulang dan bunker bawah tanah.

Menurut Military View, bom ini menggunakan lapisan baja keras, batang penetrator baja berkekuatan tinggi, dan hulu ledak tertunda di belakang penetrator tersebut. Bom baru meledak ketika penetrator berhasil menembus sasaran.

Di bagian buritan ada sirip yang berperan mengendalikan lintasan bom dan membantu menstabilkan selama penerbangannya.

Biasanya bom jenis ini dibawa jet tempur seperti F-15E Strike Eagle dan B-2 Spirit. Pemandu bom menggunakan berbagai sistem, termasuk teknologi laser dan GPS.

3. Pejabat tinggi AS mengundurkan diri

Bantuan militer AS ke Israel telah menimbulkan kekecewaan terhadap beberapa pejabat tinggi. Salah satunya Josh Paul, direktur urusan publik untuk Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS.

Biro tersebut adalah badan yang mengawasi transfer senjata dari AS untuk sekutu dan mitranya.

"Respon pemerintahan saat ini, dan juga sebagian besar respons Kongres, adalah reaksi impulsif yang dibangun berdasarkan bias konfirmasi, kenyamanan politik, kebangkrutan intelektual, dan kelambanan birokrasi," katanya dikutip dari The Guardian.

Menurutnya, keputusan AS terburu-buru dan merupakan tindakan picik, merusak, tidak adil serta bertentangan dengan nilai-nilai yang didukung secara publik.

Baca Juga: AS Akan Larang Visa bagi Pemukim Ekstremis Israel di Tepi Barat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya