AS Tuduh Beijing Intimidasi Filipina di Laut China Selatan

Presiden Marcos akan bertemu Presiden Biden

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menuduh China melakukan tindakan provokatif di Laut China Selatan, khususnya terhadap Filipina. Tuduhan itu dikeluarkan setelah kapal Beijing hampir bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai Manila.

AS telah mencoba memperkuat aliansi dengan beberapa negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Washington mencoba meningkatkan hubungannya dengan Vietnam, Thailand, Filipina dan lainnya.

Presiden AS Joe Biden dalam waktu dekat dikabarkan akan menjamu mitranya dari Filipina, yakni Presiden Ferdinand Marcos Jr.

1. AS tuduh China telah melecehkan Filipina

China dan Filipina kerap bersitegang di Laut China Selatan. Sebabnya China mengklaim sebagian besar wilayah perairan tersebut, termasuk yang meliputi wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Filipina.

Insiden terbaru antara China dan Filipina terjadi pada 28 April 2023. Filipina menyebut dua kapal China telah memasuki wilayahnya dan berpapasan dengan kapal penjaga pantai miliknya.

Dilansir Al Jazeera, AS menuduh Beijing telah melakukan pelecehan dan intimidasi terhadap kapal Filipina dan meminta untuk mengakhiri tindakan provokatifnya.

"Kami meminta Beijing untuk berhenti dari perilakunya yang provokatif dan tidak aman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Baca Juga: Filipina Minta China Tak Melakukan Intimidasi di Laut China Selatan 

2. AS tegaskan dukung Filipina

Washington menegaskan akan mendukung Filipina menghadapi pelanggaran yang dilakukan oleh kapal Penjaga Pantai China. AS menyebut Beijing kerap melakukan pelanggaran serupa.

AS berjanji akan terus melacak dan memantau interaksi antara kapal Filipina dengan China. Mereka juga menegaskan akan mendukung Manila menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan.

AS juga mengancam serangan bersenjata di Pasifik yang mencakup Laut China Selatan, atau terhadap angkatan bersenjata Filipina. Seruan itu sesuai Perjanjian Pertahanan Filipina-AS 1951.

3. Presiden Marcos akan bertemu Biden

AS Tuduh Beijing Intimidasi Filipina di Laut China SelatanBongbong Marcos (Twitter.com/Bongbong Marcos)

Presiden Marcos Jr pada Minggu (30/4/23) terbang ke AS untuk melakukan kunjungan resmi. Dia dan delegasinya meninggalkan Filipina sekitar pukul 13:30 waktu setempat.

Dilansir Inquirer, kunjungan itu akan dilakukan selama empat hari. Marcos dijadwalkan bertemu dengan Presiden Biden pada 1 Mei.

Gedung Putih mengatakan, Biden dan Marcos disebut akan membicarakan penanganan masalah regional dan upaya bersama mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Sebelumnya, Marcos menyebutkan bakal membahas dan memeriksa kembali perjanjian kerja sama militer antara AS dan Filipina dengan Biden.

Baca Juga: China: Kami Tak Akan 'Siram Bensin' ke Konflik Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya