Badai Salju di Spanyol Hambat Distribusi Vaksin COVID-19

Konvoi makanan dan vaksin terganggu salju 

Madrid, IDN Times – Spanyol yang sudah tertatih-tatih dihantam virus corona, kini dipukul dengan keras oleh badai salju yang bernama Filomena. Badai tersebut telah menyebabkan tumpukan salju lebih dari 50 sentimeter di beberapa wilayah, termasuk ibukota Madrid.

Di wilayah yang dingin, salju yang halus berubah menjadi lempengan es yang menutup sekitar 700 jalan dan belum dapat dilalui kecuali roda kendaraan dibalut dengan rantai. Badai salju yang menghantam Spayol tersebut, tentu membuat kesibukan baru, di mana para pekerja berpacu membersihkan jalanan agar dapat dilalui kendaraan. 

Badai Filomena adalah badai terparah di Spanyol dalam 50 tahun terakhir. Suhu di sebagian besar wilayah Spanyol kemungkinan akan turun menjadi minus 11 derajat celcius dan membuat pihak berwenang mendesak penduduk untuk berhati-hati dalam aktivitas. Gelombang dingin di semenanjung Iberia itu kemungkinan akan berlangsung sampai hari Kamis besok.

1. Mengganggu distribusi vaksin

Badai Salju di Spanyol Hambat Distribusi Vaksin COVID-19Salju bertumpuk di jalanan dan mengganggu transportasi di sebagian besar wilayah Spanyol. (twitter.com/Olaya)

Badai Filomena di Spanyol telah banyak membuat jalanan tertutup. Para pekerja berpacu untuk membersihkan jalanan agar dapat segera dilalui oleh ambulance dan kendaraan darurat. Di ibukota Madrid, bajak salju dan buldoser dikerahkan untuk membersihkan jalanan dari tumpukan salju.

Pada hari Senin, 11 Januari 2021, 350.000 vaksin virus corona produksi BioNTech-Pfizer sampai di bandara. Spanyol telah berharap banyak untuk mendapatkan vaksin tersebut. Badai salju yang mulai mereda masih membuat jalanan tertutup dan menghambat distribusi vaksin.

Melansir dari laman Associated Press, perwakilan pemerintah pusat di Madrid, Jose Manuel Franco, mengatakan bahwa perusahaan farmasi telah berusaha keras memastikan kedatangan vaksin ke ibukota. Namun dosis yang ditujukan untuk Madrid, terpaksa harus dialihkan ke kota utara di Vitoria.

Pihak berwenang mengatakan bahwa distribusi vaksin akan dikawal oleh polisi. Mereka akan membantu kendaraan pembawa vaksin melewati jalan raya yang tersumbat salju.

2. Konvoi suplai makanan dan vaksin

Badai Salju di Spanyol Hambat Distribusi Vaksin COVID-19Polisi berusaha membersihkan tumpukan salju di jalanan agar bisa segera dilalui kendaraan darurat. (twitter.com/Policia Nacional)

Badai Filomena di Spanyol telah menewaskan setidaknya empat orang. Selain itu, sekitar 1.500 orang terjebak di dalam kendaraan mereka. Beberapa diantaranya ada yang bertahan hingga 24 jam. Bandara yang ditutup pada hari Jum’at, kini mulai dioperasikan secara penuh mulai pada hari Senin, 11 Januari 2021.

Sebagian besar layanan publik di kota masih tutup pada hari Senin. Toko grosir utama termasuk diantaranya yang belum membuka bisnis. Beberapa supermarket dan kios koran mulai memberanikan buka setelah tutup selama tiga hari.

Pemerintah Spanyol berusaha untuk memastikan penduduk yang terjebak untuk tetap mendapatkan pasokan makanan. Jose Luis Abalos, Menteri Transportasi mengatakan “komitmennya untuk menjamin ketersediaan kesehatan, vaksin dan pangan” ujarnya seperti dikutip dari kantor berita Reuters (10/1).

Konvoi kendaraan yang membawa pasokan vaksin dan makanan mulai berjalan secara bertahap pada hari Senin. Militer dilibatkan untuk membersihkan sekitar 700 ruas jalan raya. Sekitar 3.500 ton garam juga dibawa truk ke ibukota, untuk mencarikan tumpukan salju yang menghambat.

Baca Juga: Setelah Badai Eta, Amerika Tengah Terancam Diamuk Badai Lagi 

3. Perjuangan seorang dokter

Badai Salju di Spanyol Hambat Distribusi Vaksin COVID-19Seorang dokter rela berjalan 17 km ke rumah sakit ketika badai salju menjebak mobilnya. Ilustrasi (twitter.com/Mario Gallego-N. M)

Dahsyatnya badai Filomena yang menghantam Spanyol, telah menyebabkan kekhawatiran baru semakin merebaknya penularan virus corona. Transportasi yang menggunakan jalanan, otomatis lumpuh dan para pekerja hanya mengandalkan kereta bawah tanah.

Gerbong-gerbong kereta kemudian penuh sesak sehingga tidak mungkin menerapkan aturan jaga jarak. Satu-satunya transportasi umum yang paling aman dan dapat berjalan dengan lancar hanyalah kereta bawah tanah.

Selain kisah gerbong kereta yang penuh sesak oleh penumpang yang berangkat kerja, ada cerita heroik dari seorang dokter dan dua orang perawat. Dokter tersebut bernama Alvaro Sanchez. Mobilnya terjebak dalam salju dan dia meninggalkan mobil tersebut untuk berjalan ke rumah sakit tempatnya bekerja.

Alvaro Sanchez harus berjalan menempuh jarak 17 kilometer selama kurang lebih sekitar dua jam. Tenaga medis lain yakni dua orang perawat bernama Paco dan Monica, yang nekat jalan kaki berangkat ke rumah sakit untuk bekerja.

Paco dan Monica menempuh jarak sejauh 22 kilometer ke tempat kerja. Menteri Kesehatan, Salvador Illa, memuji para tenaga medis tersebut. Dia menulis di sosial media miliknya “komitmen yang ditunjukkan oleh seluruh kelompok pekerja kesehatan adalah contoh solidaritas dan dedikasi” katanya seperti dikutip dari laman BBC (11/1).

Warga Spanyol dalam beberapa hari mendatang diperingatkan untuk tetap berhati-hati. Suhu di beberapa daerah sangat dingin dan bisa turun hingga minus 12 derajat celcius.

Baca Juga: Usai Diterpa Badai Eta Nikaragua Dihantam Badai Iota 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya