Balas Dendam, Turki Serang 71 Basis Kurdi di Suriah dan Irak

59 pasukan Kurdi berhasil dinetralkan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Nasional Turki, Yasar Guler, mengatakan pasukannya telah melancarkan serangan udara di 71 lokasi berbeda terkait kelompok Kurdi. Serangan tersebut merupakan aksi balas dendam setelah 12 tentara Turki tewas di Irak.

Pada Rabu (27/12/2023), Guler mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 59 anggota militan Kurdi.

Kurdi belum memberikan komentar sehingga jumlah korban yang disampaika belum dapat diverifikasi.

Organisasi HAM The Syrian Observatory For Human Rights (SOHR) yang berbasis di London melaporkan belasan warga sipil terluka dalam serangan Turki.

1. Sedikitnya 12 tentara Turki tewas di Irak

Balas Dendam, Turki Serang 71 Basis Kurdi di Suriah dan Irakilustrasi Pexels.com/ Ivan Hassib)

Serangan balasan Turki menargetkan kelompok militan yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Anggota kelompok tersebut berusaha menyusup ke pangkalan Turki di Irak utara pada Jumat akhir pekan lalu.

Dilansir Voice of Europe, upaya militan itu berhasil menewaskan enam tentara Turki. Sehari setelahnya, militan juga terlibat bentrokan dengan pasukan Turki yang menyebabkan kematian enam tentara Ankara lainnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Turki, dari dua insiden kekerasan tersebut berhasil menetralkan 17 anggota militan.

Baca Juga: Erdogan: Karena Kekejaman Netanyahu, Kita Sekarang Merindukan Hitler

2. Warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan Turki

Serangan pasukan Kurdi tersebut berujung pada respons balas dendam Turki dengan melancarkan serangan udara ke 71 situs Kurdi di Irak dan Suriah. Turki mengklaim serangannya sangat hati-hati untuk menghindari korban sipil dan kerusakan warisan budaya.

Dilansir Associated Press, serangan udara Turki pada Senin di timur laut Suriah menewaskan delapan warga sipil. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Syria Democratc Force (SDF). Sebanyak 12 warga sipil lainnya dilaporkan terluka oleh SOHR.

PKK memiliki basis di Suriah dan Irak utara. Kelompok tersebut telah memimpin pemberontakan sejak 1980-an terhadap Ankara. Turki, Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) memasukkan PKK sebagai organisasi teroris.

3. Turki bertekad terus melakukan serangan balas dendam

Dalam 36 jam terakhir, operasi militer Turki semakin intensif. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk membalaskan dendam para tentaranya yang dibunuh pasukan Kurdi.

"Rasa sakit kami sangat besar, namun tekad kami sudah bulat. Kami membalas (kematian) anak-anak kami yang berharga dan kami akan terus melakukannya," kata Guler dikutip dari Al Jazeera.

Perlawanan Turki terhadap PKK sendiri tidak mendapat dukungan kuat dari AS. Ini khususnya pasukan Kurdi di Suriah. AS telah lama berkoalisi dengan Kurdi Suriah dalam perang melawan ISIS.

Baca Juga: Komisi Luar Negeri Parlemen Turki Setujui Swedia Gabung NATO

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya