Banjir Melanda saat Topan Biparjoy Terjang India

Kecepatan angin mencapai 67 kilometer/jam

Jakarta, IDN Times - Topan Biparjoy, yang dalam bahasa Bengal berarti "bencana" atau "malapetaka," menerjang pesisir Gujarat, India pada Kamis (15/6/2023). Topan menghantam sekitar pukul 10 malam waktu setempat, dengan kecepatan angin 67 kilometer per jam.

Pihak berwenang India mengatakan, topan tersebut kini menuju distrik Bujh dekat perbatasan dengan Pakistan. Biparjoy membawa angin kencang dan hujan deras yang memicu ancaman gelombang tinggi serta banjir setinggi pinggang orang dewasa.

Topan Biparjoy melintasi Laut Arab menuju Pakistan selatan dan India barat sejak akhir pekan lalu. Kekuatan angin melemah saat mendekati daratan, tetapi India dan Pakistan telah bersiap dengan mengevakuasi lebih dari 180 ribu orang.

1. Topan bawa hujan yang menyebabkan banjir

https://www.youtube.com/embed/QjuiQTS9Bms

Topan Biparjoy kekuatannya mulai melemah saat menghantam daratan. Meski begitu, angin telah merusak pepohonan dan menumbangkan tiang-tiang listrik.

Dilansir CNN, otoritas India mengeluarkan peringatan tentang hujan lebat yang diperkirakan bakal terjadi hingga Sabtu khususnya di bagian barat laut. Dampak dari guyuran hujan menyebabkan banjir dan jalanan berubah menjadi sungai.

Tentara India dan penjaga pantai telah siaga untuk operasi penyelamatan dan bantuan. Hingga Jumat pagi, belum ada laporan korban jiwa baik dari India atau Pakistan.

Sebelum topan datang, India telah menutup dua pelabuhan terbesarnya yang berada di Gujarat demi mencegah timbulnya banyak kerugian.

Baca Juga: Antisipasi El Nino, Zulhas Akan Impor 1 Juta Ton Beras dari India

2. Biparjoy diklasifikasikan topan kategori satu

Gelombang pasang di Laut Arab kemungkinan akan naik setinggi 2-3 meter, sehingga bakal menggenangi daerah pantai. Kantor cuaca India memberikan peringatan kemungkinan ada gangguan pada jaringan kereta api. 

Dilansir Al Jazeera, pemerintah negara bagian Gujarat telah mengevakuasi sekitar 100 ribu penduduk sebelum Biparjoy datang. Topan itu diklasifikasikan sebagai badai kategori satu, yang berarti paling tidak parah.

Namun, menurut India Meteorological Department topan akan merusak rumah-rumah semi permanen yang terbuat dari jerami, merusak tanaman, perkebunan dan infrastruktur publik.

Di daerah Kutch, wilayah dengan 50 ribu orang telah dievakuasi, mengalami gangguan listrik karena angin kencang. Di kota Mandvi, saksi menjelaskan angin kencang menumbangkan pohon.

Di Pakistan, kapal dan perahu telah dipindahkan dari beberapa daerah pantai. Rumah sakit telah berada dalam siaga tinggi, bersiap menerima orang-orang yang kemungkinan terdampak topan tersebut.

3. Penduduk bertahan di kamp pengungsian

Banjir Melanda saat Topan Biparjoy Terjang Indiailustrasi dampak badai (Unsplash.com/Marek Studzinski)

Pakistan telah mengevakuasi sekitar 80 ribu penduduk yang berada di wilayah jalur topan. Mereka dipindahkan ke berbagai kamp pengungsian yang disediakan oleh pemerintah.

Salah satu pengungsi, Bachai Bibhi berusia 82 tahun, berasal dari distrik Badin di provinsi Sindh. Dia khawatir dan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan rumahnya, katanya dikutip dari Associated Press.

Pengungsi lain, Mohammad Ashraf, mengatakan para pejabat telah membantu keluarganya untuk mengungsi.

Provinsi Sindh di Pakistan mengalami banjir besar di musim panas lalu. Lebih dari 1.700 orang tewas dan 33 juta orang mengungsi. Negara itu bahkan sampai mengumumkan darurat dan meminta bantuan internasional.

WHO saat ini telah bersiap mendukung upaya Pakistan menangani dampak topan Biparjoy. Pemerintah dan kelompok bantuan mengirim makanan dan air minum gratis kepada para pengungsi.

Baca Juga: Bentrokan Antaretnis di India Tewaskan 9 Orang

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya