Bantu Ukraina, 70 Orang Jepang Daftar Jadi Sukarelawan

Sukarelawan tanpa pelatihan tempur hanya jadi beban 

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan seruan, isinya meminta masyarakat internasional bergabung bersama pasukannya melawan tentara Rusia. Tak lama kemudian seruan itu segera dijawab oleh banyak warga negara lain.

Pada hari Rabu (2/3/22), di Jepang, 70 pria telah mendaftarkan diri jadi sukarelawan asing bergabung dengan tentara Ukraina. Ada juga warga Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang menyambut seruan Zelensky. Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss juga mendukung warganya yang ingin bertempur bersama Ukraina.

Negara-negara Barat seperti AS dan negara-negara Eropa telah memutuskan untuk tidak mengirim tentara ke Ukraina. Pengiriman tentara ke negara bekas pecahan Soviet itu akan memicu perang antar negara. Tapi mereka tidak bisa menahan warga sipil yang ingin jadi sukarelawan, bertempur bersama pasukan Ukraina melawan tentara Rusia.

1. Warga Jepang yang mendaftar mantan Pasukan Bela Diri

Bantu Ukraina, 70 Orang Jepang Daftar Jadi Sukarelawanilustrasi tentara (Twitter.com/Daniel Stuben)

Juru bicara Kedutaan Besar Ukraina di Tokyo memberi pengakuan telah menerima telepon dari banyak orang yang ingin berjuang untuk Ukraina. Pada akhir Februari, kedutaan berterima kasih kepada orang Jepang atas pertanyaan tentang jadi sukarelawan itu.

Dilansir Reuters, sedikitnya ada 70 warga Jepang yang saat ini telah mendaftar. Sekitar 50 orang di antaranya adalah mantan Pasukan Bela Diri Jepang. Selain itu, ada juga bekas Legiun Veteran Asing Prancis.

Sejauh ini ada beberapa persyaratan khusus bagi orang-orang yang ingin jadi sukarelawan untuk Ukraina. Kedutaan Ukraina untuk Jepang mengatakan "setiap kandidat untuk ini harus memiliki pengalaman di Pasukan Bela Diri Jepang atau telah menjalani pelatihan pasukan khusus."

Kementrian Luar Negeri Jepang sendiri telah mengeluarkan peringatan evakuasi seluruh warganya yang ada di Ukraina. Peringatan untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina juga telah diumumkan. Belum ada komentar terkait warganya yang daftar jadi sukarelawan ke Ukraina meskipun hal itu sudah diketahui.

2. Komedian Kanada berangkat ke Ukraina siap bertempur

Baca Juga: Lahir 23 Februari, 5 Fakta Menarik Kaisar Jepang Naruhito

Zelenskyy sebelumnya telah mengumumkan akan membentuk legiun internasional yang terdiri dari sukarelawan negara asing. Mereka yang mendaftar juga akan dibebaskan dari pembayaran visa.

Seruan Zelensky telah menarik minat banyak orang lintas negara. Selain seruan tersebut, video-video serangan tentara Rusia di Ukraina juga telah membangkitkan empati warga asing.

Seorang mahasiswa sekaligus komedian Kanada, Anthony Walker, mengatakan telah berangkat ke Ukraina untuk jadi sukarelawan. Dilansir BBC, dia saat ini berada di perbatasan Polandia-Ukraina dan mengatakan siap berperang membantu Ukraina.

Walker tergerak karena menonton video berita tentang serangan Rusia di Ukraina. Dia menganggap lahir sebagai warga Kanada adalah kemewahan yang tidak didapatkan oleh banyak orang.

"Kami tidak akan pernah diserang seperti itu. Kami memiliki kemewahan itu. Saya tidak memiliki hubungan dengan Ukraina. Saya bukan orang Ukraina," kata Walker.

"Saya manusia. Saya pikir itu alasan yang cukup baik untuk datang ke sini," tegasnya.

Walker tidak memiliki pengalaman militer. Kerja yang pernah dilakukannya adalah tukang kayu dan sopir truk. Tapi dia juga teknisi medis darurat yang bersertifikat. Baru-baru ini dia juga belajar keamanan siber dan peretasan.

Saat ini keterampilannya yang digunakan adalah sopir truk, untuk mengirimkan pasokan ke militer Ukraina. Dia bergabung dengan sukarelawan lain termasuk dari negaranya, AS, juga Inggris dan Korea Selatan.

3. Sukarelawan tanpa pelatihan tempur hanya jadi beban

Bantu Ukraina, 70 Orang Jepang Daftar Jadi Sukarelawanilustrasi ranpur Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Dax, berusia 26 tahun, adalah veteran elit infanteri Divisi Lintas Udara AS ke-82. Menolak menyebutkan nama lengkap, dia mengatakan "saya merasa bersalah karena tidak pergi (ke Ukraina)," katanya dikutip Reuters.

Tai B. yang pernah belajar jurnalisme di New York masih berusia 23 tahun. Dia bisa memasak, melakukan mekanika dasar dan tahu cara menggunakan senjata api. Dia telah daftar jadi sukarelawan dan mengatakan "saya tidak ingin jadi pahlawan, atau martir, saya hanya ingin melakukan sesuatu dengan benar."

Masih ada banyak nama yang telah mendaftar jadi sukarelawan dengan bekal ketrampilan yang berbeda. Ada yang pernah bekerja sebagai pengembang perangkat lunak, ada juga seorang koki. Dokter juga ada.

Julien Auger adalah seorang dokter dan dia sudah bersiap meninggalkan keluarganya. Dia akan membantu Kementrian Kesehatan Ukraina, memberi bantuan kemanusiaan dengan dasar "netralitas."

Auger mengatakan "pendapat dan dukungan global adalah kunci saat ini untuk menyelesaikan konflik."

Dalam diskusi di media sosial, para veteran militer telah memperingatkan kepada orang-orang yang tertarik jadi sukarelawan. Mereka mengatakan bahwa apa yang terjadi di Ukraina adalah perang nyata, bukan seperti game di mana ketika mati masih bisa hidup lagi.

Mereka juga memperingatkan sukarelawan tanpa pelatihan tempur menuju daerah konflik bisa jadi beban bagi diri mereka dan orang lain karena kurangnya pengalaman.

Baca Juga: Pratama Arhan Wajib Waspadai Tekanan Mental di Jepang

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya