Belasan Pekerja Tambang Batu Bara di Tiongkok Tewas Akibat Gas 

Salah tambang paling mematikan di dunia 

Beijing, IDN Times – Sebuah insiden pilu terjadi di tambang batu bara di daerah Chongqing, 1800 kilometer sebelah barat daya ibukota Beijing. Insiden tersebut menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan masih ada yang terjebak di dalam terowongan tambang.

Melansir dari laman berita resmi Tiongkok, Xinhua, jumlah total korban meninggal setidaknya adal 18 orang (5/12). Mereka yang meninggal terjebak ketika gas monoksida yang ada di tambang muncul dalam jumlah yang berlebihan. Proses penyelamatan masih berlangsung hingga saat ini.

1. Total 24 penambang terjebak di dalam tambang batu bara

Belasan Pekerja Tambang Batu Bara di Tiongkok Tewas Akibat Gas 18 orang tewas dari 24 pekerja tambang yang terjebak di Chongqing. Ilustrasi (unsplash.com/C M)

Peristiwa terjebaknya pekerja tambang batu bara dan menyebabkan belasan pekerjanya tewas itu terjadi pada hari Jum’at, 4 Desember 2020. Insiden itu berlangsung pada sekitar jam lima sore waktu setempat. Total ada 24 pekerja tambang yang terjebak dan 18 diantaranya meninggal dunia.

Tambang di kota Chongqing itu bernama Diaoshuidong. Tambang Diaoshuidog dibangun pada tahun 1975, dan termasuk dalam daftar salah satu tambang paling mematikan di dunia. Pada hari Sabtu, 5 Desember 2020, seorang pekerja tambang berhasil diselamatkan dari lokasi kejadian. 

Melansir dari kantor berita Reuters, kebocoran gas karbon monoksida itu terjadi ketika perusahaan pengelola sedang melakukan pembongkaran peralatan bawah tanah (5/12). Penyelidikan yang masih terus berlangsung bersama dengan proses penyelamatan, menyebutkan bahwa petugas berwenang masih mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Kasus Menguap Tanpa Bekas, Cipayung Plus Beber Fakta Tambang Ilegal

2. Salah satu tambang paling mematikan di dunia

Belasan Pekerja Tambang Batu Bara di Tiongkok Tewas Akibat Gas Pekerja tambang di Chongqing yang tewas akibat munculnya gas yang berlebihan. Ilustrasi (pexels.com/Julia Volk)

Pada bulan September sebelumnya, tambang batu bara Songzao yang juga berlokasi di kota Congqing, mengalami insiden yang hampir serupa. 16 pekerja tambang dilaporkan tewas karena karbon monoksida berlebihan yang muncul di lokasi penggalian. Di Daoshuidong, pada tahun 2013 juga terjadi kecelakaan yang menyebabkan tiga pekerja tewas dan dua lainnya cidera. Mereka keracunan gas hidrogen sulfida.

Tambang batu bara Diaoshuidong mampu menghasilkan 120.000 ton batu bara setiap tahunnya. Tambang ini dijalankan oleh swasta mulai tahun 2008. Karena kecelakaan pada September, tambang ini tutup selama dua bulan. Namun ketika kembali buka dan dilakukan pembongkaran peralatan bawah tanah, insiden kembali terjadi dan menyebabkan pekerjanya tewas.

Melansir dari laman CBC, dahulu tingkat kematian di pertambangan di Tiongkok sangat parah. Sekitar 5.000 pekerja tambang meninggal tiap tahunnya (4/12). Peningkatkan keamanan terus dilakukan untuk meminimalisir korban. Meski begitu, kecelakaan tambang masih sering terjadi dan standar keselamatan yang buruk di pertambangan Tiongkok masih menjadi sorotan.

3. Tiongkok adalah negara teratas dalam konsumsi batu bara

Belasan Pekerja Tambang Batu Bara di Tiongkok Tewas Akibat Gas Pabrik-pabrik di Tiongkok membutuhkan jutaan ton batu bara tiap tahunnya. Ilustrasi (pexels.com/Pixabay)

Gerak industrialisasi di Tiongkok begitu pesat. Kemajuan itu membutuhkan suplai bahan bakar, khususnya batu bara untuk menggerakkan pabrik-pabriknya. Tiongkok, pada tahun 2016, menurut Worldometer, adalah negara dengan tingkan konsumsi batu bara terbanyak di dunia. Cadangan batu bara yang ada di negara tersebut menurut perkiraan adalah yang ke-empat di dunia. Meski begitu, Tiongkok masih terus melakukan impor batu bara dalam jumlah banyak. Pada tahun 2016, Tiongkok mengimpor batu bara sebanyak lebih dari 272 juta ton dalam setahun.

Tahun ini, Tiongkok dan Indonesia melakukan perjanjian transaksi batu bara. Tiongkok sepakat menggelontorkan dana sekitar 1,46 miliar dolar AS atau setara dengan Rp20,6 triliun. Duit sebanyak itu rencananya target volume perdagangan mencapai ekspor batu bara Indonesia sebanyak 200 juta ton, menurut CNN Indonesia. Jika impor Tiongkok masih berkisar sekitar 300 juta ton batu bara tiap tahunnya, maka Indonesia adalah negeri utama penyuplai batu bara bagi Tiongkok.

Produksi dalam negeri batu bara yang ada di Tiongkok untuk menuruti permintaan tinggi di negara tersebut. Karenanya, banyak tambang batu bara bekerja secara maksimal untuk menghasilkan suplai bagi industri yang terus bergerak cepat. Menutup tambang batu bara, seperti yang baru saja terjadi di Chongqing, tentu akan memiliki efek terhadap banyaknya suplai yang diperlukan oleh industri-industri di negara tersebut.

Tapi tambang batu bara di Chongqing memang memiliki banyak sejarah kecelakaan. Sebuah kejadian pilu pernah terjadi pada tahun 2009 pada akhir Mei. Pada jam 11 pagi waktu setempat, pekerja di tambang batu bara menggunakan peledak, namun bahan yang digunakan melebihi jumlah yang ditentukan. Ledakan itu menyebabkan setidaknya 30 pekerja tambang tewas, dan membuat 50 orang terluka. Melansir dari laman The Guardian, pada tahun 2018 di Chongqing juga terjadi kecelakaan tambang yang menyebabkan tujuh penambangnya tewas mengenaskan (5/12).

Baca Juga: Tambang Martabe Dukung Pelepasliaran Harimau Sumatera ke Hutan TNGL

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya