Calon Perdana Menteri Thailand Ditangguhkan dari Parlemen

Pita Limjaroenrat, pemimpin Partai Future Forward 

Jakarta, IDN Times - Pemimpin partai Future Forward Party yang populer di Thailand, Pita Limjaroenrat, ditangguhkan oleh Mahkamah Konstitusi dari anggota parlemen. Keputusan itu diberikan sejak Rabu (19/7/2023).

Penangguhan dilakukan oleh MK karena Pita Limjaroenrat memiliki saham di perusahaan media yang sudah tidak mengudara sejak 2007. Undang-undang Thailand melarang anggota parlemen memiliki saham di perusahaan media.

Future Forward Party merupakan partai pemenang dalam pemilu Mei lalu. Pita Limjaroenrat juga dituduh tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri. Future Forward Party mengatakan, penangguhan oleh MK semestinya tidak mempengaruhi pencalonan itu.

Baca Juga: Calon Perdana Menteri Thailand Terancam Batal Bentuk Pemerintahan 

1. Pita diberi waktu 15 hari memberi tanggapan

Calon Perdana Menteri Thailand Ditangguhkan dari ParlemenPita Limjaroenrat, pemimpin Move Forward Party (Twitter.com/Pita Limjaroenrat)

Pengadilan MK Thailand pada Rabu memberikan suara 7-2 untuk mempertimbangkan petisi Komite Pemilu yang menangguhkan peran Pita sebagai anggota parlemen. Penangguhan itu dimulai sejak keputusan dibuat.

Dilansir Al Jazeera, Pita mengaku kepemilikan sahamnya di perusahaan media bukanlah pelanggaran aturan pemilu. Dia yang kaya dari bisnis keluarga di bidang agrifood, mengatakan saham itu diwarisi dari ayahnya.

Pengadilan mengatakan Pita memiliki 15 hari untuk memberikan tanggapan. Kalaupun keputusan pengadilan itu benar, maka Pita yang merupakan lulusan Harvard itu tetap memenuhi syarat mencalonkan diri sebagai calon PM tapi harus meninggalkan parlemen dan tidak dapat memilih.

Baca Juga: Indonesia Tanggapi Menlu Thailand yang Temui Aung San Suu Kyi

2. Ratusan demonstran pro-Pita protes di luar gedung parlemen

Setelah pengumuman dari pengadilan, Pita beranjak dari ruangan di mana anggota parlemen memperdebatkan masalah yang berkaitan dengan legalitas pencalonannya sebagai PM Thailand.

Dilansir Bangkok Post, Pita sempat melambai ke anggota parlemen Move Forward Party sambil mengacungkan kartu parlemen miliknya. Tapi dia kembali ke kursinya usai anggota parlemen partainya mengatakan bahwa Pita harus menunggu surat himbauan resmi dari MK.

Para pendukung Pita Limjaroenrat berada di luar gedung parlemen. Mereka ada sekitar 150 orang yang melakukan demonstrasi dan menyatakan kekecewaannya. Beberapa di antaranya melemparkan botol air plastik ke gerbang sedangkan pasukan polisi membentuk barisan pengamanan di dalam gerbang.

3. Kesempatan kedua untuk Pita

Calon Perdana Menteri Thailand Ditangguhkan dari ParlemenPita Limjaroenrat, pemimpin Move Forward Party (Twitter.com/Pita Limjaroenrat)

Pita memiliki potensi menjadi PM Thailand setelah partai United Thai milik PM Prayuth Chan-ocha kalah dan hanya mendapat 36 dari 500 kursi parlemen. Tapi Pita telah didiskualifikasi dalam pencalonannya sebagai PM.

Dilansir France24, saat ini anggota parlemen sedang memperdebatkan untuk yang kedua kalinya, apakah undang-undang mengizinkan Pita kembali mencalonkan diri. Senat Thailand sendiri penuh dengan pejabat militer. Hanya 13 dari 249 senator yang memilih Pita.

Dia telah bersumpah akan minggir memberi jalan bagi mitra koalisi membentuk pemerintahan jika upaya kedua ini kembali gagal.

Pita Limjaroenrat terjun ke politik pada 2019 bergabung dengan Future Forward Party. Partai itu dibubarkan di tahun berikutnya karena tuduhan kontroversial. Move Forward Party dibentuk sebagai penggantinya dan Pita menjadi pemimpin. Dia menjadi tokoh oposisi yang vokal dan banyak digandrungi anak muda pro-demokrasi di Thailand.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya