Cekcok dengan Istri, Pria Italia Jalan Kaki Keluar Rumah Hingga 450 Km

Dampak negatif dari karantina 

Roma, IDN Times – Munculnya virus corona dari Wuhan, Tiongkok telah membuat dunia pada tahun 2020 berubah. Cepatnya penularan virus tersebut, membuat negara-negara di dunia melakukan pembatasan yang ketat, apalagi turis-turis dari manca negara.

Selain itu, langkah-langkah pencegahan agar sebaran infeksi virus corona tidak meluas, dilakukan seperti pembatasan dan penguncian nasional. Banyak gerak penduduk sebuah negara dibatasi karena hal itu dilakukan agar penularan dan infeksi tidak terjadi secara massif. Meski begitu, sebagian besar negara di dunia mengalami hantaman keras virus corona tersebut.

Instruksi pembatasan dan penguncian di beberapa wilayah dalam sebuah negara yang paling terdampak dan paling banyak terinfeksi virus, biasanya melarang sebuah keluarga berinteraksi dengan keluarga lain. Batasan untuk berkumpulnya orang-orang di luar rumah juga ditentukan. Namun rupanya ada dampak buruk dari kebijakan tersebut, yakni tekanan psikologis baik dari pasangan suami istri maupun juga anak-anaknya.

Di Italia, seorang lelaki pergi dari rumahnya dan berjalan sejauh 450 kilometer setelah cekcok dengan sang istri. Kisah tersebut segera saja viral di negeri menara Pisa itu.

1. Ikhtiar menenangkan diri

Cekcok dengan Istri, Pria Italia Jalan Kaki Keluar Rumah Hingga 450 KmPria Itali menenangkan diri usai cekcok dengan istri dan berjalan ratusan kilometer selama sepekan. Ilustrasi (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Kisah unik dan epik terjadi di Italia karena dampak dari ketatnya aturan pembatasan di beberapa wilayah. Seorang pria berusia 48 tahun, ditangkap polisi di daerah Fano. Pria tersebut mengatakan berasal dari wilayah Como di utara, yang jarak antara Como dan Fano kurang lebih sekitar 450 kilometer. Sang pria tersebut pergi sejauh itu dengan jalan kaki.

Melansir dari laman berita BBC, pihak berwenang menghentikan seorang pria di pantai Adriatik daerah Fano, pada pukul dua dini hari waktu setempat. Polisi menghentikan pria tersebut karena melanggar aturan jam malam yang diterapkan di Italia (7/12). Pemerintah Italia telah menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait pencegahan sebaran infeksi virus corona, meski hari-hari di Desember mendekati Natal dan membuat warga Italia marah.

Pria itu mengaku pergi untuk menenangkan diri setelah berkelahi dengan istrinya. Dia keluar rumah dan berjalan tanpa tujuan. Pria itu terus berjalan dan berjalan sampai kemudian dihentikan oleh polisi yang melihatnya berkeliaran dan kedinginan pada dini hari karena dituduh telah melanggar aturan jam malam.

Baca Juga: Polisi Tahan Terduga Pelaku Pencurian Data Milik Pertahanan Italia

2. Pandemi dan bencana dalam sebuah keluarga

Cekcok dengan Istri, Pria Italia Jalan Kaki Keluar Rumah Hingga 450 KmLockdown membuat bencana baru di dalam kehidupan pasangan suami istri. Ilustrasi (pexels.com/Vera Arsic)

Tahun 2020 ketika dunia diserang oleh virus corona, banyak hal yang telah terjadi. Beberapa studi konseling telah memperingatkan dampak buruk dari pembatasan dan karantina terhadap sebuah keluarga. Efek negatif tersebut tidak hanya terjadi pada pasangan suami istri, namun juga kepada anak-anak mereka.

Orang tua akan memiliki tingkat stres yang lebih karena, selain mereka memikirkan kebutuhan ekonomi yang berantakan, mereka juga harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak yang tadinya dipasrahkan di sekolah. Selain itu, kehilangan pekerjaan juga menjadi masalah yang krusial ketika karantina dalam masa pandemi.

Laman berita BBC melakukan liputan terhadap keluarga yang mendapatkan musibah selama wabah virus corona. Liputan itu diterbitkan pada bulan Juli, tahun 2020 lalu. Paul dari County Londonderry mengatakan bahwa penguncian mempercepat kehancuran rumah tangganya. “Saya cuti, anak-anak di rumah, istri saya bekerja dari rumah, kami semua berada di bawah satu atap, dan kami akhirnya bertengkar sepanjang waktu. Tekanan menjadi terlalu besar” katanya menjelaskan (18/7).

Dr. Marry Groos, konselor psikologis menjelaskan bahwa pasangan yang tidak ahli dalam menghindari kritik, cenderung defensif, menghina, atau diam ada di posisi yang tidak menguntungkan “ketika harus menghadapi tantangan yang dihadirkan selama penguncian”. Perkelahian antara pasangan semakin kuat ketika berada dalam tekanan ganda situasi selama pandemi.

3. Pria Italia yang pergi dari rumah mendapatkan denda

Cekcok dengan Istri, Pria Italia Jalan Kaki Keluar Rumah Hingga 450 KmPria yang berjalan ratusan kilometer ditangkap dan didenda karena melanggar aturan jam malam. Ilustrasi (pexels.com/Maxi Gagliano)

Kasus perkelahian pasangan suami istri ketika pandemi dan penguncian diterapkan, mencuat sebagai salah satu bencana dalam sebuah keluarga. Begitu pun dengan pria Italia yang tak disebutkan namanya oleh BBC, dia berkelahi dengan istrinya ketika penguncian sedang berlangsung di wilayahnya. Dia meredakan amarahnya dengan pergi dari rumah dan berjalan kaki sepanjang hari.

“Saya berjalan ke sini dengan berjalan kaki, tidak menggunakan transportasi apa pun. Sepanjang jalan bertemu dengan orang yang menawari makan dan minum” katanya menjelaskan kepada polisi. Melansir dari laman CNBC, pria tersebut mendapatkan denda sebesar 400 euro atau sekitar 6,8 juta rupiah karena dianggap melanggar aturan jam malam (8/12).

Polisi juga melakukan pelacakan dalam databasenya dan menemukan bahwa pria tersebut dilaporkan hilang oleh istrinya. Kisah pria yang pergi berjalan menempuh ratusan kilometer itu segera viral di Italia. Banyak warganet yang mengkritik denda yang diberikan kepadanya. 

Menurut ECDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa, Italia saat ini mencatat ada 1.742.557 warganya yang positif terinfeksi virus corona. Jumlah korban tersebut adalah terbanyak kedua di Eropa setelah Prancis. Korban meninggal di Italia sebanyak 60.606 orang. Aturan pembatasan dan pengetatan diberlakukan di Italia. Warga di negara tersebut tidak boleh melakukan perjalanan antara wilayah meski perayaan Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Aturan COVID-19 Diperketat saat Natal, Warga Italia Marah 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya