Dalam Dua Tahun, 2 Presiden Vietnam Mengundurkan Diri

Pengunduran diri disebut akan mengancam stabilitas Vietnam

Jakarta, IDN Times - Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, mengundurkan diri pada Kamis (21/3/2024) setelah lebih dari satu tahun menjabat. Peristiwa tersebut membuat Vietnam kehilangan dua presiden hanya dalam waktu dua tahun.

Partai Komunis yang berkuasa mengatakan, Thuong mundur karena pelanggaran dan kekurangan. Sebelumnya, Thuong menggantikan Nguyen Xian Phuc yang dipaksa mundur karena skandal korupsi.

Vietnam sedang gencar melakukan kampanye anti-korupsi. Tindakan keras telah diambil yang menyebabkan beberapa politisi senior dipecat dan pemimpin bisnis terkemuka diadili karena penipuan dan korupsi.

1. Memicu kekhawatiran stabilitas politik

Dalam Dua Tahun, 2 Presiden Vietnam Mengundurkan Diriilustrasi (Unsplash.com/Silver Ringvee)

Vietnam memiliki struktur kepemimpinan kolektif yang tidak biasa, dengan wewenang di puncak dibagi antara empat posisi: presiden, perdana menteri, sekretaris jenderal partai komunis, dan ketua majelis nasional.

Jabatan presiden di Vietnam sebagian besar bersifat seremonial. Jabatan paling berkuasa adalah Sekretaris Jederal Partai Komunis yang saat ini dipegang oleh Nguyen Phu Trong.

Dilansir The Guardian, kemunduran Thuong ini memicu kekhawatiran terhadap stabilitas politik negara tersebut.

"Apa pun alasannya, pengunduran diri dua presiden dalam waktu kurang dari dua tahun bukanlah pertanda baik bagi sebuah negara yang sering membanggakan stabilitas politik," kata Nguyen Khac Giang, peneliti di program studi Vietnam di bawah ISEAS–Yusof Ishak Institute.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat ke Prabowo

2. Dugaan terlibat dalam skandal korupsi

Media pemerintah yang mengumumkan pengunduran diri Thuong tidak menjelaskan rincian pelanggaran dan kelemahannya. Thuong hanya disebut berdampak negatif terhadap persepsi publik, reputasi partai, dan negara.

Dilansir Al Jazeera, sebelum pengunduran diri Thuong, telah beredar rumor yang menyatakan bahwa dia akan dicopot dari jatabatannya.

Beberapa hari sebelumnya, polisi Vietnam menangkap mantan kepala provinsi Quang Ngai karena dugaan korupsi satu dekade lalu. Saat itu, Thuong adalah ketua partai di sana.

Thuong juga pernah jadi pejabat senior partai di kota Ho Chi Minh. Kota itu diguncang penipuan keuangan bernilai miliaran dolar dan persidangan kasus itu saat ini sedang berlangsung.

3. Pertikaian dan persaingan politik

Thuong adalah presiden termuda yang menjabat di Vietnam. Pemecatan atau pengunduran dirinya itu membuka peluang besar bagi persaingan untuk mendapatkan pemimpin berikutnya.

"Dia dipandang sebagai pesaing kuat untuk posisi kepemimpinan mengingat usianya yang masih muda dan kedekatannya dengan Sekretaris Jenderal Trong, sehingga kepergiannya bisa dibilang menghilangkan pesaing berat bagi kandidat lainnya," kata Giang.

Namun, persaingan mendapatkan posisi tersebut juga dapat menandai periode pertikaian antar faksi.

Dilansir BBC, hal itu kemungkinan membuat khawatir para investor, yang telah menjadikan Vietnam sebagai tujuan investasi karena ingin mengurangi eksposur mereka di China.

Kampanye anti-korupsi Trong yang obsesif juga menjadi perhatian lain. Kebijakan ini sangat populer, tetapi telah menyebabkan dua wakil perdana menteri, mantan menteri kesehatan dan ribuan pejabat lainnya dipecat.

Dengan target ekonomi ambisius tapi juga menjalankan perang terhadap korupsi menyala, para pejabat Vietnam dikhawatirkan takut terjerat korupsi sehingga hal itu menghalangi menyetujui proyek-proyek ekonomi.

Baca Juga: Israel Klaim Bunuh 90 Pria Bersenjata di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya