Demi Bantuan Rp17 Triliun, Pakistan Akan Temui Direktur IMF

Pakistan sebut IMF tidak normal!

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Pakistan, Ishaq Dar, akan bertemu dengan para delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Jenewa, Swiss. Pertemuan itu akan dilakukan di sela-sela konferensi di kota terpadat kedua di Swiss.

Pakistan telah mengalami krisis ekonomi yang berlanjut ke krisis energi. Cadangan devisa negara itu hanya cukup untuk menutup impor satu bulan, sebagian besar untuk belanja bahan bakar.

Islamabad mencoba mencari bantuan pinjaman IMF sebesar 1,1 miliar dolar atau sekitar Rp17 triliun.

1. Upaya membangun Pakistan setelah diterjang banjir mematikan

Demi Bantuan Rp17 Triliun, Pakistan Akan Temui Direktur IMFilustrasi (Pexels.com/Pok Rie)

Pakistan dan PBB akan menggelar Konferensi Internasional tentang Ketahanan Iklim Pakistan, yang bakal diadakan di Jenewa pada 9 Januari. Menteri Dar dikabarkan bakal bertemu dengan delegasi IMF di sela-sela acara tersebut.

Dilansir US News, pencairan bantuan pinjaman 1,1 miliar dolar atau Rp17 triliun itu awsalnya akan dilakukan pada November tahun lalu. Namun hal itu ditunda.

Pakistan baru saja dilanda banjir bandang parah yang menghancurkan. Banjir menewaskan lebih dari 1.500 orang dengan kerusakan infrastruktur penting lainnya.

Upaya mencari bantuan pinjaman dari IMF termasuk untuk mengatasi upaya pembangunan kembali wilayah Pakistan yang dihancurkan bencana alam.

Baca Juga: Pakistan Sebut Afghanistan Sarang Teroris, Taliban: Jangan Provokatif!

2. Delegasi IMF akan bertemu Menteri Keuangan Pakistan

Perdana Menteri Pakistan (PM), Shehbaz Sharif, pada Jumat (6/1/2023) telah melakukan komunikasi dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Pembicaraan itu disebut memiliki nilai konstruktif sebagai upaya pencairan bantuan pinjaman.

"Delegasi IMF diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Keuangan Ishaq Dar di sela-sela konferensi Jenewa untuk membahas masalah-masalah luar biasa dan jalan ke depan," kata juru bicara IMF, dikutip Al Jazeera, pada Minggu.

Georgieva juga menyatakan simpatinya kepada warga Pakistan yang terkena dampak banjir. Dia mendukung upaya Islamabad untuk pembangunan pemulihan yang lebih tangguh.

Kehancuran bencana banjir Pakistan pada Desember 2022, dicatat oleh PBB, mengeluarkan laporan dengan sekitar 240 ribu warga provinsi Sindh menjadi pengungsi. Sekitar 8 juta orang lainnya terancam terkena banjir lagi atau tinggal di dekat daerah banjir.

3. Kritik kepada IMF

Demi Bantuan Rp17 Triliun, Pakistan Akan Temui Direktur IMFPerdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif (kanan) (Twitter.co/Shehbaz Sharif)

Beberapa masalah tentang kesepakatan telah membuat upaya pencairan bantuan pinjaman ditunda. Ini karena beberapa persyaratan yang diajukan oleh IMF ogah dituruti oleh partai penguasa Pakistan Muslim League (PML-N).

PM Shebaz Sharif sendiri disebut mengundang Kristalina Georgieva untuk ikut berpartisipasi dalam konferensi iklim. Salah satu tujuan konferensi itu adalah menggalang bantuan untuk Islamabad.

Georgieva menyatakan terima kasih untuk itu, tapi mengatakan akan mengikuti konferensi secara virtual sebab sudah ada jadwal rapat dewan IMF, kutip Dawn.

Pakistan telah memasuki program IMF pada 2019 senilai 6 miliar dolar atau sekitar Rp93,6 triliun. Tahun lalu, program bantuan itu meningkat menjadi 7 miliar atau sekitar Rp109,2 triliun.

Pakistan mencoba kembali untuk mencari pinjaman tambahan senilai 1,1 miliar dolar atau Rp17 triliun, tapi upaya itu belum berhasil.

Dalam beberapa bulan terakhir, Dar kerap melontarkan kritik kepada IMF secara terbuka. Dia menyebut pemberi pinjaman global itu bertindak tidak normal saat berurusan dengan Pakistan.

Baca Juga: Krisis Listrik, Pakistan Tutup Mal Lebih Awal

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya