DNA Tertua Ditemukan di Greenland, Berusia 2 Juta Tahun

Ada DNA mastodon yang mengejutkan ilmuwan

Jakarta, IDN Times - Para ilmuwan berhasil telah menemukan DNA tertua di dunia yang berusia 2 juta tahun. DNA itu ditemukan di wilayah paling utara Greenland.

Saat ini, Greenland merupakan gurun kutub. Namun materi genetik yang diekstraksi dari tanah telah mengungkapkan banyak tumbuhan dan hewan pernah hidup jutaan tahun silam.

Di tempat itu, para peneliti telah menemukan jejak genetik rusa dan angsa, atau hewan mirip gajah yang berkeliaran di antara pohon birch dan poplar.

1. Ekstraksi DNA dari sampel tanah

Dari DNA tersebut, diyakini bahwa wilayah yang saat ini gurun dulunya merupakan lanskap alam yang rimbun pepohonan. Ada juga berbagai tumbuhan dan hewan pengerat yang pernah hidup jutaan tahun lalu di Greenland.

Dilansir Associated Press, para ilmuwan kesulitan untuk memperoleh fosil hewan. Mereka kemudian melakukan ekstraksi DNA lingkungan yang juga disebut eDNA dari sampel tanah. Materi genetik tersebut ditumpahkan organisme seperti lewat rambut, kotoran, ludah atau bangkai yang membusuk.

Eske Willerslev, seorang ahli genetika di University of Cambridge yang ikut dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa dengan teknologi baru, para peneliti mampu memperoleh informasi genetik dari potongan kecil DNA yang rusak.

Baca Juga: 5 Fakta Kawah Raksasa Hiawatha di Greenland

2. DNA mastodon yang punah jadi penemuan mengejutkan

Mencari sisa fosil hewan di lingkungan Greenland sangat sulit. Satu-satunya hewan yang pernah ditemukan melalui fosil di wilayah itu adalah gigi kelinci dan kumbang kotoran. Tidak diketahui secara pasti jenis fauna apa yang pernah ada di wilayah tersebut.

Tapi dengan mengekstraksi sampel tanah, para peneliti menemukan banyak hal yang mengejutkan di Greenland. Dilansir BBC, hasil dari penelitian itu menemukan ekosistem hutan dengan semak, herba, pakis dan lumut di antara pepohonan.

Ada juga DNA hewan pengerat, rusa kutub dan angsa. Willerslev mengatakan temuan yang mengejutkan adalah DNA mastodon. Itu merupakan hewan yang mirip gajah, sekaligus mirip mamut (mammoth).

Willerslev mengatakan tidak ada yang pernah menemukan makhluk mirip gajah di Greenland sebelumnya. Dia juga menjelaskan, berbagai organisme biologis seperti tumbuhan dan hewan telah hidup bersama, jauh lebih besar dari yang dipikirkan saat ini.

3. Kehidupan laut di Greenland juga terungkap

DNA Tertua Ditemukan di Greenland, Berusia 2 Juta Tahunilustrasi (Pixabay.com/Goodfreephotos_com)

Greenland 2 juta tahun lalu lebih hangat daripada Greenland saat ini. Diperkirakan, suhu tahunan rata-rata sekitar 11-19 derajat Celcius lebih panas. Tanah di tempat itu kemungkinan besar membekukan DNA organisme menjadi permafrost ketika Greenland berubah menjadi dingin.

Selain ada beragam tumbuhan dan hewan yang pernah hidup di Greenland, para peneliti juga berhasil mengungkap adanya kehidupan laut yang beragam.

DNA yang diteliti menunjukkan belangkas (Horseshoe Crab), dan ganggang hijau yang pernah hidup, kutip NBC News.

Penemuan itu mengartikan perairan terdekat dengan Greenland kemungkinan jauh lebih hangat dibanding saat ini. Willerslev yakin tumbuhan dan hewan itu bisa bertahan selama masa perubahan iklim yang dramatis. Temuan DNA menawarkan peta jalan genetik untuk membantu ilmuwan beradaptasi dengan pemanasan global yang sedang terjadi.

Baca Juga: Warga Asli Greenland Tuntut Ganti Rugi Kolonialisasi Denmark

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya