Hamas-Israel Sepakat Obat dan Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut Hamas-Israel sepakat mengizinkan pengiriman obat-obatan kepada sandera dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina yang terkepung.
Kesepakatan itu diperantarai oleh Qatar dan Prancis, yang disebut sebagai hasil dari negosiasi panjang.
1. Ide awal kesepakatan dari para keluarga sandera
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan, bantuan medis dan kemanusiaan akan berangkat dari Doha pada Rabu (17/1/2024) menuju kota El Arish di Mesir.
Dilansir Al Jazeera, kepala Pusat Krisis Kemanusiaan Luar Negeri Prancis Philippe Lalliot menyatakan, negosiasi berlangsung selama berminggu-minggu. Ide awal kesepakatan itu datang dari keluarga beberapa sandera Israel.
Paket obat untuk 45 sandera Israel yang disiapkan akan dikoordinasikan dengan Komite Palang Merah Internasional di lapangan.
Hamas menyandera sekitar 240 orang selama serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober. Lebih dari 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada akhir November.
Baca Juga: Afrika Selatan Bakal Gugat AS dan Inggris karena Terlibat Perang Gaza
2. AS berharap perundingan bisa berlanjut pada pembebasan sandera
Editor’s picks
Imbalan dari pengiriman obat adalah Israel akan mengizinkan lebih banyak pasokan kebutuhan pokok masuk ke Gaza. Wilayah itu kondisinya sangat memprihatinkan karena dibom selama lebih dari tiga bulan oleh Israel.
Dilansir BBC, Amerika Serikat (AS) berharap perundingan dapat berlanjut dan menghasilkan pembebasan lebih banyak sandera.
Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan, utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk telah berada di Qatar, untuk membahas kemungkinan kesepakatan tersebut.
"Kami berharap ini akan menghasilkan solusi dan segera membuahkan hasil," katanya.
3. Bantuan PBB sulit masuk Gaza karena Israel terus melakukan pemboman
Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi. Namun, krisis kemanusiaan kian memburuk dan PBB memperingatkan terjadinya kelaparan massal.
Israel terus melakukan pemboman yang tiada henti, termasuk di Gaza utara. Dilansir Associated Press, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 158 orang tewas selama serangan Israel dalam 24 jam terakhir pada Selasa.
Ini menambah daftar korban tewas perang tersebut di pihak Gaza menjadi 24.285 orang. Sekitar dua pertiga dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, organisasinya tidak dapat menyalurkan bantuan kemanusiaan secara efektif karena Gaza terus dibombardir oleh Israel.
Baca Juga: Houthi Jamin Pembajakan Kapal Israel di Laut Merah Tetap Lanjut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.