Hungaria-Rusia Sepakat Bangun PLTN Nuklir Rp185 Triliun, Makin Mesra!

Sebagian besar proyek didanai dari pinjaman Rusia 

Jakarta, IDN Times - Setelah beberapa kali mengalami penundaan, akhirnya Hungaria menyetujui rencana pembangunan reaktor nuklirnya. Raksasa tenaga nuklir Rusia, Rosatom, adalah pihak yang akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) itu.

Ada dua reaktor nuklir yang akan dibangun Rosatom di Hungaria. Nilai proyek pembangunan itu 12,5 miliar euro atau sekitar Rp185 triliun. PLTN rencananya akan mulai aktif pada 2030. 

1. Langkah mengamankan sumber energi Hungaria

Hungaria-Rusia Sepakat Bangun PLTN Nuklir Rp185 Triliun, Makin Mesra!Ilustrasi PLTN. (Pexels.com/Pixabay)

Sebagai anggota Uni Eropa (UE) sekaligus NATO, Hungaria adalah salah satu negara yang masih memiliki kedekatan dengan Rusia. Hungaria menolak untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia ketika negara UE dan NATO melakukan langkah itu sebagai sanksi invasinya ke Ukraina.

Melansir BBC, pada Sabtu (27/8/2022), kedekatan Hungaria dengan Rusia tersebut terlihat ketika Budapest menyetujui proyek dua pembangunan PLTN baru di Paks, sekitar 100 kilometer selatan ibu kota.

Kabar itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, lewat akun media sosialnya.

"Dengan cara ini kami akan memastikan keamanan energi Hungaria dalam jangka panjang dan melindungi Hungaria dari perubahan harga energi yang liar," kata Peter Szijjarto.

Baca Juga: Hungaria Khawatir dengan Sistem Pendidikan yang Terlalu Feminin

2. Sebagian besar proyek didanai dari pinjaman Rusia

Sebagian besar ekspor produk energi Rusia telah mendapatkan sanksi dari negara-negara Barat. Namun produk teknologi nuklir Moskow tidak termasuk dalam sanksi itu.

Hungaria sendiri adalah salah satu negara UE yang melawan kebijakan blok. Mengutip The Guardian, Budapest enggan menjatuhkan sanksi kepada pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Sebagai negara anggota UE, Hungaria justru telah melakukan kesepakatan pembangunan PLTN dengan Rusia dengan nilai proyek fantastis, yakni 12,5 miliar euro atau sekitar Rp185 triliun.

Rincian pendanaan itu, 10 miliar euro (Rp148 triliun) berasal dari pinjaman Rusia. Sedangkan sisanya 2,5 miliar euro (Rp37 triliun) berasal dari Hungaria. Proyek konstruksi PLTN akan segera dimulai dalam beberapa minggu mendatang setelah regulator menyetujuinya.

3. Kesepakatan proyek PLTN sejak 2014

Hungaria memiliki satu fasilitas PLTN yang berada di Paks dan dibangun dengan teknologi era Uni Soviet pada 1980-an. PLTN itu menyediakan sekitar 40 persen dari kebutuhan setrum Budapest.

Untuk meningkatkan kebutuhan energinya, melansir Politico, Hungaria telah membuat kesepakatan pembangunan PLTN baru dengan Rusia pada 2014 atau 8 tahun lalu. Namun rencana itu tertunda dan akan segera terealisasi saat ini.

Pada 2014, Hungaria-Rusia sepakat membangun dua reaktor nuklir yang menghasilkan daya 1.200 Mega Watt di Paks. Ini dua kali lipat lebih besar dari PLTN lama.

"Ini adalah langkah besar, (dan sebuah) tonggak penting. Kami sekarang dapat beralih dari tahap perencanaan ke konstruksi. Anda akan melihatnya di lokasi Paks dalam beberapa minggu mendatang," kata Peter Szijjarto.

Baca Juga: Kepala BMKG Hungaria Dipecat Pemerintah karena Salah Prediksi Cuaca

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya