India Larang Jilbab, Berujung Protes Picu Penutupan Sekolah

Peraih Nobel Malala menilai larangan jilbab 'mengerikan'

Jakarta, IDN Times - Menteri Basavaraj Bommai di negara bagian Karnataka telah memerintahkan sekolah dan perguruan tinggi di wilayah itu untuk tutup selama tiga hari. Perintah itu adalah buntut protes yang meluas setelah larangan jilbab diterapkan di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah.

Kaum muslim India sebagai minoritas, disebut telah mendapatkan diskriminasi dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Saat ini diskriminasi telah merembet tentang pakaian, di mana siswa muslim berjilbab tidak diperbolehkan memasuki sekolah.

Peraih Nobel Malala Yousafzai menilai larangan jilbab di India mengerikan. Dia mendesak para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.

1. Larangan jilbab di lembaga pendidikan India

Pemerintah Karnataka pada 5 Februari mengumumkan bahwa semua sekolah di wilayahnya harus mengikuti aturan berpakaian yang ditetapkan. BC Nagesh, menteri pendidikan Karnataka termasuk mengumumkan perintah tersebut lewat media sosial.

Dilansir Reuters, Nagesh menyebutkan bahwa aturan berpakaian sekolah telah ditetapkan setelah meninjau keputusan pengadilan dari seluruh negeri untuk melarang jilbab di lembaga pendidikan.

Keputusan itu telah membuat gadis-gadis muslim yang mengenakan jilbab dilarang memasuki sekolah. Di kota pesisir Udupi, larangan itu telah berlaku dan memicu protes dari orang tua dan siswa.

Situasi ketegangan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika mayoritas siswa Hindu datang dengan selendang safron yang biasa dikenakan oleh umat Hindu, dan memadati ruang kelas untuk menunjukkan dukungan terhadap larangan jilbab.

2. Sekolah ditutup tiga hari

Baca Juga: Kenakan Jilbab, Mahasiswi Muslim India Dilarang Masuk Universitas

Partai BJP milik Narendra Modi memerintah negara bagian Karnataka. Beberapa anggota terkemuka memberikan dukungan terhadap larangan jilbab tersebut.

Pada hari Selasa (8/2/22), demonstrasi protes larangan jilbab digelar. Petugas kepolisian menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan di sebuah kampus yang dikelola pemerintah. Polisi juga terlihat di sekolah-sekolah di kota-kota wilayah Karnataka.

Dilansir The Guardian, Ketua Menteri Karnataka Basavaraj Bommai mengatakan "saya menghimbau kepada seluruh siswa, guru dan manajemen sekolah serta perguruan tinggi untuk menjaga perdamaian dan kerukunan."

Dia juga mengumumkan bahwa semua sekolah menengah di negara bagian itu akan ditutup selama tiga hari.

Salah satu murid di Mahatma Gandhi Memorial College, Ayesha, mengatakan bahwa guru telah menolaknya dari ujian kimia karena memakai jilbab. Siswa lain, Amrut, mengatakan bahwa dia dilarang masuk sekolah karena pakaian tersebut.

3. Larangan jilbab disebut 'mengerikan' oleh Malala Yousafzai

India Larang Jilbab, Berujung Protes Picu Penutupan SekolahMalala Yousafzai (Twitter.com/Malala)

Partai oposisi dan kritikus pemerintahan PM Modi menuduh bahwa BJP telah melakukan diskriminasi minoritas agama, baik di tingkat federal atau negara bagian. Diskriminasi itu memiliki risiko memicu kekerasan.

Larangan jilbab di Karnataka, telah mengobarkan ketegangan agama dengan bentrokan dilaporkan pecah. Tapi tidak ada rincian mengenai apakah ada korban dalam bentrokan tersebut.

Peraih penghargaan Novbl Perdamaian Malala Yousafzai telah berbicara mendukung siswa perempuan berjilbab di India yang ditolak memasuki kelas. Dilansir BBC, dia juga menggambarkan bahwa larangan tersebut "mengerikan."

Malala meminta para pemimpin India untuk melakukan sesuatu guna "menghentikan marginalisasi perempuan muslim."

Terpilihnya PM Narendra Modi pada tahun 2014 telah memberikan supremasi Hindu, bangkitnya gerakan sayap kanan Hindu dan melihat India sebagai negara Hindu. Pemerintahan Modi dituduh melemahkan fondasi sekuler India, dengan mengorbankan 200 juga warga Muslim minoritas.

Baca Juga: Kenakan Jilbab, Mahasiswi Muslim India Dilarang Masuk Universitas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya