Inggris Akan Kerahkan Militer karena Kekurangan Sopir Truk BBM

Banyak SPBU di Inggris kehabisan pasokan bahan bakar 

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Inggris panic buying ketika pasokan BBM di negara tersebut mengalami penurunan karena gangguan rantai pasokan. Pemerintah pada Senin (27/9/2021), mengatakan akan mengerahkan militer untuk siaga menghadapi krisis ketika puluhan pom bensin mulai kering karena panic buying tersebut.

Sejak sebelum pandemik COVID-19, Inggris telah kekurangan sopir truk yang bertugas sebagai tulang punggung utama rantai pasokan berbagai bahan penting, seperti makanan dan BBM. Kini usai Brexit, kekurangan sopir truk semakin parah karena aturan imigrasi yang diterapkan.

Inggris telah berencana membuat skema visa sementara untuk ribuan sopir truk asing dapat menutupi celah kelangkaan sopir sehingga kembali memperlancar rantai pasokan barang-barang yang terganggu.

Baca Juga: Pesawat Pengangkut BBM Tergelincir di Bandara Yuvai Semaring Nunukan

1. Banyak SPBU di Inggris kehabisan pasokan BBM

Inggris Akan Kerahkan Militer karena Kekurangan Sopir Truk BBMilustrasi SPBU (Unsplash.com/Jonathan Petersson)

Peringatan kelangkaan BBM telah membuat masyarakat Inggris panic buying. Antrean panjang kendaraan di banyak SPBU Inggris terjadi, sehingga membuat pasokan bahan bakar mengering dengan cepat.

Menurut Reuters, The Petrol Retailers Association (PRA) yang mewakili pengecer BBM independen bahwa saat ini sekitar 50 persen hingga 90 persen SPBU mengering di beberapa wilayah Inggris.

Banyak SPBU di Inggris telah mengalami antrean panjang kendaraan selama beberapa hari. Karena hal itu, banyak SPBU yang cadangan BBMnya cepat habis. Sekitar 400 SPBU, menurut laporan lapangan Sky News, telah membatasi pembelian maksimal 30 pound atau sekitar Rp585 ribu.

Produsen BBM menegaskan bahwa pasokan produk mereka tidak mengalami gangguan. Masalah utamanya adalah kelangkaan tenaga kerja, khususnya sopir truk Heavy Goods Vehicle (HGV), seperti kontainer dan tanki, yang mengantar bahan bakar dari pusat produksi ke SPBU.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Inggris telah mengumumkan rencana skema visa sementara untuk 5 ribu sopir truk asing dan menarik mantan sopir kembali ke industri sebagai bagian dari langkah mengatasi kekurangan tenaga kerja.

Baca Juga: Inggris Krisis Sopir Truk, Pemerintah Siapkan Skema Visa Sementara

2. Militer akan disiagakan menjadi sopir truk

Selain berencana untuk memberi visa sementara untuk 5.000 sopir truk asing, pemerintah Inggris juga mengatakan mengambil langkah lain sebagai antisipasi. Mereka menyiapkan militer dari Angkatan Darat untuk siaga atas kelangkaan sopir truk tersebut.

Dilansir dari Deutsche Welle, para sopir militer akan dikerahkan ke wilayah yang paling membutuhkan untuk memberi jaminan lebih lanjut bahwa pasokan BBM tetap lancar. Sopir militer juga akan menerima pelatihan khusus sebelum dikirim.

Pemerintah Inggris menyalahkan ancaman kelangkaan BMM karena aktivitas panic buying masyarakat. Sebab pada dasarnya, negara itu tidak kekurangan bahan bakar dan hanya bermasalah pada pengiriman saja.

Sekretaris Lingkungan Inggris George Eustice menyarankan orang-orang membeli bensin seperti biasanya.

Dia mengatakan "ada saatnya ketika segalanya menjadi tenang, orang-orang terbiasa dan kembali hidup seperti biasa lagi. Semakin cepat orang melakukannya, semakin baik... Satu-satunya alasan kami tidak memiliki bensin adalah karena orang-orang membeli bensin ketika mereka tidak membutuhkannya," ujarnya.

3. Inggris kekurangan lebih dari 100.000 sopir truk

Pengerahan personel militer untuk menjadi sopir truk adalah rencana yang akan dilaksanakan jika benar-benar dibutuhkan. Menurut CNBC, George Eustice, saat ini belum ada langkah pasti apakah militer benar-benar akan jadi sopir truk.

"Kami selalu memiliki Civil Contingencies di Angkatan Darat yang siaga, tetapi kami (belum akan) melompat ke sana saat ini," katanya.

Sebelum pandemik COVID-19, Inggris telah kekurangan sopir truk setidaknya sekitar 60 ribu orang. Aturan isolasi mandiri bagi yang positif virus dan kesulitan dalam melakukan ujian sopir, telah menjadi penghalang menambah sopir baru.

Setelah Brexit, kekurangan sopir itu semakin parah. Menurut BBC, asosiasi sopir Road Haulage Association memperkirakan sekarang ada kekurangan lebih dari 100 ribu pengemudi yang memenuhi syarat di Inggris.

Banyak sopir dari Eropa kembali ke asal negara mereka atau bekerja di tempat lain dan tidak kembali ke Inggris setelah Brexit. Aturan imigrasi baru tidak bisa membuat mereka keluar-masuk Inggris sesuka hati seperti ketika negara itu masih jadi bagian Uni Eropa.

Selain itu, nilai poundsterling juga menurun terhadap Euro sejak Brexit, sehingga banyak sopir sudah tak lagi tertarik untuk kembali bekerja di Inggris.

Baca Juga: Inggris Minta Prancis Move On, Jangan Marah-Marah Soal Kapal Selam 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya