Inggris Sebut Israel Mungkin Melanggar Hukum Internasional

Israel didesak membuka penyeberangan perbatasan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan khawatir bahwa Israel mungkin telah melakukan pelanggaran hukum internasional di Gaza. Hal itu diungkapkan pada Selasa (9/1/2024) saat eks Perdana Menteri Inggris tersebut melakukan pertemuan dengan Komite Urusan Luar Negeri parlemen.

Pertemuan itu membahas beberapa masalah, termasuk upaya Inggris mendukung Israel dengan cara mengekspor senjata. Masalah lain adalah apakah pengepungan Israel di Gaza melanggar hukum internasional.

Cameron mendesak Israel punya kewajiban untuk menyediakan pasokan dasar bagi masyarakat sipil Gaza. Dia juga meminta Israel menghilangkan hambatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Menlu AS: Israel Setuju Misi PBB Nilai Situasi Gaza Utara

1. Nasihat ekspor senjata

Inggris Sebut Israel Mungkin Melanggar Hukum Internasionalilustrasi pengiriman pasokan senjata (Twitter.com/Ministerie van Defensie)

Cameron mengatakan pengacara pemerintah tidak secara eksplisit memberi tahu kekhawatiran pelanggaran yang dilakukan Israel.

"Ya, tentu saja saya khawatir tentang hal itu (pelanggaran hukum internasional) dan itulah sebabnya saya berkonsultasi dengan pengacara Kementerian Luar Negeri ketika memberikan nasihat mengenai ekspor senjata," katanya dikutip dari Middle East Eye.

Kelompok aktivis hak asasi manusia, bulan lalu mengajukan gugatan adanya bukti pelanggaran Israel di Gaza. Mereka ingin ekspor senjata Inggris ke negara tersebut dihentikan.

Menurut kriteria, London punya kewajiban menangguhkan izin jika dianggap ada risiko jelas bahwa senjatanya dapat digunakan melanggar hukum internasional.

2. Israel didesak membuka penyeberangan perbatasan

Cameron tidak yakin apakah secara hukum Israel merupakan kekuatan pendukung di Gaza. Namun dia mengakui bahwa secara de facto, itulah yang terjadi.

Berdasar fakta itu, dia mengakui Israel punya kewajiban hukum untuk memasok dan memulihkan pasokan jalur air ke Gaza.

Dilansir The Guardian, Cameron mendesak Israel harus membuka penyeberangan perbatasan 24 jam sehari termasuk pada akhir pekan.

"Kita memiliki sekitar 150 truk setiap hari untuk masuk ke Gaza, kita harus mendekati angka 500, kita akan melihat lebih banyak orang kelaparan, kita akan melihat lebih banyak orang terkena penyakit, ada bahaya kelaparan yang meluas. Saat ini sekitar 90 persen warga Gaza mendapat kurang dari satu kali makan sehari," jelasnya.

Baca Juga: PBB: Gaza Tidak Dapat Dihuni Usai 3 Bulan Digempur Israel

3. Upaya membangun kembali Gaza

Inggris Sebut Israel Mungkin Melanggar Hukum Internasionalilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza telah menewaskan lebih dari 23 ribu orang, sebagian besar korban perempuan dan anak-anak. Sebagian besar rumah juga telah hancur.

Dilansir Al Jazeera, Cameron mengatakan dibutuhkan usaha yang besar untuk kembali membangun Gaza karena tingkat kehancurannya yang begitu besar.

"Kita akan membutuhkan orang sebanyak mungkin. Dibutuhkan lebih dari satu negara untuk melakukannya," katanya.

Cameron mengakui politik Israel saat ini telah bergerak ke arah yang berbeda, tidak seperti ketika dia menjabat sebagai PM Inggris dulu. Krisis saat ini, diharapkan dapat diselesaikan dengan perdamaian dan menemukan solusi melalui dua negara.

Baca Juga: Hujan Lebat Guyur Inggris, Lebih 500 Peringatan Banjir Dikeluarkan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya