Jepang Longgarkan Aturan Ekspor Senjata, Kini Bisa Jual Jet Tempur!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koalisi pemerintahan Jepang, pada Jumat (15/3/2024), setuju untuk mengekspor jet tempur. Keputusan ini menjadi sinyal bagi Negeri Sakura untuk melonggarkan aturan ketat soal pengiriman peralatan militer ke negara lain.
Jepang sedang mengembangkan jet tempur generasi berikutnya bersama Inggris dan Italia. Ketiga negara menandatangani perjanjian pada Desember tahun lalu dan diharapkan jet bisa mengudara pada 2035.
1. Syarat untuk ekspor senjata
Dampak Perang Dunia Kedua membuat Jepang menjadi negara yang sangat ketat dalam ekspor produk militer. Saat ini, Tokyo melarang ekspor peralatan tempur ke negara ketiga, meski ada sedikit pengecualian dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir Barron's, kepala kebijakan Partai Demokrat Yosuke Takagi dan Kisaburo Tokai dari Partai Komeito mengatakan pada pertemuan koalisi pemerintah, para pihak terkait sepakat untuk melonggarkan aturan tersebut.
Meski begitu, setiap ekspor membutuhkan persetujuan kabinet dan jet tempur hanya dapat dikirim ke negara yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Jepang, serta tidak terlibat dalam konflik aktif.
Jepang memiliki perjanjian pertahanan dengan 15 negara, yakni Australia, Inggris, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Malaysia, Filipina, Singapura, Swedia, Thailand, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Baca Juga: AS Desak Jepang untuk Percepat Realisasikan Energi Terbarukan
2. Mitra koalisi Kishida awalnya enggan menyetujui pelonggaran aturan
Editor’s picks
Dilansir Kyodo, Partai Demokrat yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida adalah pihak yang pertama kali mengajukan inisiatif agar Tokyo dapat mengekspor jet tempur dengan melonggarkan aturan ekspor senjata.
Namun Komeito, partai yang berpandangan tradisional pasifis, enggan melonggarkan aturan tersebut.
Pada akhirnya, Komeito setuju ketika Kishida berjanji jet tempur yang diekspor harus melalui persyaratan yang ketat dan tidak pernah dipindahkan atau dijual ke negara yang sedang berperang.
3. Publik Jepang lebih banyak yang setuju dengan keputusan pemerintah koalisi
Aturan pelonggaran ekspor senjata hanya berlaku untuk jet tempur. Kishida menilai, jet yang baru digarap bertujuan memperkuat pertahanan Jepang di tengah meningkatnya ancaman China dan Korea Utara.
Dilansir Bloomberg, jet tempur generasi berikutnya ini dikenal dalam Program Global Combat Air. Ada tiga perusahaan yang bekerja sama, yakni Mitsubishi Heavy Industries (Jepang), BAe Systems Plc (Inggris) dan Leonardo SpA (Italia).
Survei lembaga penyiaran publik pada Maret melaporkan bahwa 54 persen responden menyetujui ekspor jet tempur dengan pembatasan. Sedangkan 32 persen responden mengatakan ekspor seharusnya tidak boleh diizinkan.
Baca Juga: Jepang: Roket Kairos Milik Space One Meledak setelah Lepas Landas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.