Kemenhan Inggris Diretas, Pelaku Diduga dari China

Ratusan ribu data pribadi tentara terungkap

Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan dan Pensiun Inggris Mel Stride mengatakan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) jadi sasaran peretasan skala besar. Pada Selasa (7/5/2024), dia mengatakan peretas menargetkan sistem penggajian pihak ketiga yang digunakan kemenhan.

Anggota parlemen Tobias Elwood mengatakan, peretas mendapat nama-nama dan rincian bank milik staf angkatan bersenjata. Pelaku kemungkinan adalah kelompok peretas dari China.

"Menargetkan nama-nama sistem penggajian dan rincian layanan bank personel, ini mengarah ke China karena hal itu bisa menjadi bagian dari rencana, strategi untuk melihat siapa yang mungkin (bisa) dipaksa," katanya, dikutip France24.

Baca Juga: China Minta Israel Setop Bombardir Rafah

1. Database saat ini telah offline

Kemenhan Inggris Diretas, Pelaku Diduga dari ChinaIlustrasi hacker. (pexels.com/Sora Shimazaki)

Peretas diduga berhasil mengungkap 270 ribu data pribadi tentara Inggris. Ini mencakup beberapa ribu alamat rumah. Dampak serangan terjadi terhadap setiap pasukan, selain pasukan khusus.

"Kemenhan telah bertindak sangat cepat untuk menjadikan database ini offline. Ini adalah database pihak ketiga dan tentu saja bukan database yang dijalankan langsung oleh Kemenhan," kata Stride, dikutip Al Jazeera.

"Saya ingin meyakinkan masyarakat bahwa Kemenhan telah mengambil tindakan untuk menghapus jaringan offline dan memastikan bahwa orang-orang yang terkena dampak mendapat dukungan dengan cara yang benar," ujar Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak.

Sistem pihak ketiga tidak terhubung ke sistem komputer utama Kemenhan dan telah dimatikan. Serangan berhasil diketahui beberapa hari lalu.

2. China tolak isu serangan siber digunakan untuk mencoreng nama negara lain

Ellwood menjelaskan bahwa serangan siber itu memiliki ciri-ciri seperti serangan peretas China. Hal itu dianggap sebagai masalah yang signifikan. Dilansir Sky News, dia berpendapat bahwa ada kemungkinan Beijing bisa melihat kelompok yang rentan secara finansial, lalu dipaksa untuk mendapatkan uang tunai.

Dalam 72 jam terakhir, Kemenhan bekerja cepat untuk memahami skala peretasan. Mereka memahami bahwa dalam penyelidikan, sejauh ini belum menunjukkan adanya data yang diambil.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pihaknya dengan tegas menentang dan melawan segala bentuk serangan dunia maya dan menolak penggunaan isu ini secara politik untuk mencoreng nama negara lain.

Baca Juga: Rusia Ancam Serang Fasilitas Militer Inggris, Ini Sebabnya!

3. Menhan kritik sistem pihak ketiga

Kemenhan Inggris Diretas, Pelaku Diduga dari ChinaGrant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris (Twitter.com/Rt Hon Grant Shapps MP)

Menteri Pertahanan Grant Shapps melakukan rapat dengar pendapat dengan parlemen pada Selasa sore hari. Pada kesempatan itu, dia mengkritik sistem yang dioperasikan oleh pihak ketiga.

Dilansir BBC, dia meminta maaf kepada tentara yang terkena dampak serangan siber. Para korban akan menerima informasi lebih lanjut dari pemerintah tentang serangan itu dan akan diberi tahu kekhawatiran apa pun mengenai risiko penipuan atau keselamatan pribadi.

China tidak secara resmi dituding berada di balik serangan tersebut. Diperlukan waktu lama, bahkan bertahun-tahun untuk mengumpulkan bukti yang cukup untuk menuduh Beijing.

Baca Juga: Pangeran Harry Menang Lawan Media Inggris di Kasus Peretasan Telepon

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya