Kenya Tunda Keberangkatan Pasukan Keamanan ke Haiti

Haiti kekurangan personel dan perlengkapan

Jakarta, IDN Times - Pengerahan pasukan polisi Kenya ke Haiti untuk meredam pemberontakan geng bersenjata ditunda. Para pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengetahui masalah itu sebelumnya mengatakan, pasukan Kenya akan berada di Haiti pada Kamis (23/5/2024).

Dalam pertemuan Presiden Kenya William Ruto dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Ruto menekankan kembali komitmen negaranya untuk mengirim petugas keamanan ke Haiti.

Kenya telah mengajukan diri untuk memimpin misi meredam kekacauan di Haiti. Namun, berulang kali tertunda karena proses hukum dan masalah lain. Nairobi berencana mengirim 2.500 personel.

1. Ruto punya tim untuk memberi informasi situasi di lapangan

Kenya Tunda Keberangkatan Pasukan Keamanan ke HaitiPresiden Kenya, William Ruto (x.com/William Samoei Ruto, PhD)

Dalam sebuah wawancara, Ruto mengatakan pasukan perdamaiannya diperkirakan bakal tiba di Haiti sekitar tiga minggu lagi. Mereka akan membantu meredam kekerasan antargeng bersenjata.

"Saya sudah memiliki tim di Haiti dan saya akan berbicara dengan Anda. Hal ini akan memberi kita gambaran tentang apa yang terjadi di lapangan, kemampuan yang tersedia, dan infrastruktur yang telah disiapkan," katanya, dikutip dari BBC.

Geng bersenjata di Haiti telah menguasai sebagian besar ibu kota Port-au-Prince. Kota itu kini mengalami kekacauan dan kehancuran dan warga Haiti menderita.

Baca Juga: Haiti Diguyur Hujan Lebat, 13 Orang Tewas dan Ribuan Rumah Rusak

2. Perdamaian dan keamanan merupakan tanggung jawab semua negara

Pergerakan di kota Port-au-Prince tidak terkendali karena dikuasai geng bersenjata. Mereka mengendalikan bahan bakar, makanan dan pasokan medis. Pada Kamis, pasangan misionaris AS tewas di gereja karena diserang geng bersenjata.

"Kenya percaya bahwa tanggung jawab perdamaian dan keamanan di mana pun di dunia, termasuk Haiti, adalah tanggung jawab semua negara," kata Ruto, dikutip dari Reuters.

Namun, tidak ada alasan rinci mengapa penundaan pengiriman pasukan Kenya terjadi. Salah satu sumber pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, 200 petugas Kenya yang dijadwalkan terbang pada Selasa diberitahu atas penundaan pada menit-menit terakhir sebelum berangkat.

Menurut informasi, situasi di Port-au-Prince belum memungkinkan untuk menerima para petugas keamanan tersebut.

3. Haiti kekurangan personel dan perlengkapan

Kenya Tunda Keberangkatan Pasukan Keamanan ke Haitiilustrasi (Unsplash.com/ev)

Geng bersenjata di Haiti membentuk koalisi yang disebut Viv Ansamn. Mereka berkoordinasi menyerang lembaga pemerintah seperti kantor polisi dan penjara.

Dilansir CNN, kepolisian Haiti telah memerangi mereka blok demi blok, tapi kekurangan staf dan perlengkapan. Situasi semakin sulit karena banyaknya senjata selundupan meski Haiti telah diembargo.

Negara tersebut telah meminta bantuan internasional sejak 2022. Pada Oktober 2023, Misi Dukungan Keamanan Multinasional  (MSS) disetujui Dewan Keamanan PBB, yang diharapkan fokus pada pengamanan bandara, pelabuhan, dan jalan-jalan utama.

Kenya secara sukarela memimpin misi tersebut. Kebanyakan petugas yang akan dikirim adalah polisi perbatasan.

Pakar kemanusiaan PBB Bill O'Neill mengatakan, pasukan itu memiliki pengalaman bertempur dengan kelompok bersenjata seperti jaringan al-Qaeda. Dana untuk misi tersebut 21 juta dolar AS atau sekitar Rp336 miliar, yang akan disediakan oleh Kanada, AS, Prancis, dan Spanyol.

Baca Juga: Korsel Keluarkan Travel Ban untuk Warganya ke Haiti Per 1 Mei 2024

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya